News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik APBD DKI Jakarta

Taufik Gerindra Sebut PSI Genit soal Temuan Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik saat ditemui di ruang Fraksi Gerindra DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik usulan anggaran dalam KUA-PPAS APBD DKI 2020 masih terus berlanjut.

Kali ini kritik datang dari Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik.

Namun, M Taufik mengkritik sikap politikus PSI William Aditya Sarana yang menemukan adanya usulan sejumlah anggaran fantastis, salah satunya lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar

Politisi Gerindra ini pun meminta William tidak mencari perhatian publik dengan mengunggah mata anggaran dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS) yang dianggap janggal.

"Sebenarnya enggak ada yang istimewa, cuma genitnya saja yang menurut saya harus dikurangi sedikit," ucapnya, Rabu (6/11/2019).

Dijelaskan Taufik, membongkar anggaran janggal dalam KUA-PPAS bukalah hal yang istimewa.

Perkara ini pun disebutnya lazim ditemukan saat pembahasan anggaran.

Ia pun bercerita, pada periode sebelumnya pernah membongkar anggaran mistis sebesar Rp 1,2 triliun.

Namun, berbeda seperti yang dilakukan oleh William. Kala itu Taufik lebih memilih memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk meminta klarifikasi sehingga tidak menjadi polemik ditengah masyarakat.

Terlebih, usulan anggaran dalam KUA-PPAS ini masih sebatas perencanaan dan belum dibahas antara eksekutif dan legislatif.

"Dulu temuan saja juga ada. Saya menemukan selisih Rp 1,2 triliun. Tapi saya enggak buka ke publik," ujarnya di Ruang Fraksi Gerindra DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Taufik pun menyarankan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini untuk mengubah gayanya dalam mengulik anggaran.

Menurutnya, tempat yang paling tepat untuk mengupas anggaran tersebut ialah di dalam forum resmi pembahasan anggaran.

"Saya kira ini metode baru anggota dewan san mestinya diubah. Ayo kita diskus dengan argumen yang kuat di dalam rapat. Jadi mendefinisikan transparansi itu bukan awur-awur," tuturnya.

Seperti diketahui, nama William Aditya Sarana dalam beberapa hari terakhir ini menjadi buah bibir.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini