Terakhir, tersangka NF bertindak sebagai orang yang ikut menjual AS dan memanfaatkan hasil penjualan tersebut.
Para anak perempuan di bawah umur ini dijajakan lewat aplikasi MiChat kepada para hidung belang
Dipaksa ladeni empat pria hidung belang dalam sehari
Sejak November, JO rupanya telah dinodai oleh banyak lelaki hidung belang.
Terang saja, JO dipaksa melayani empat pria hidung belang dalam sehari.
Tidak hanya JO, hal tersebut juga dialami oleh dua anak perempuan lain berinisial AS (17) dan NA (15) yang turut menjadi pelaku dalam kasus prostitusi disertai penganiayaan ini.
"Rata-rata korban dipaksa minimal empat pria tiap hari ya," kata Bastoni saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020).
Mereka pun dipatok "tarif" oleh para muncikari prostitusi anak. Untuk satu kali ajakan kencan, korban "dijual" seharga Rp 350.000-Rp 900.000.
Uang tersebut nantinya dibagi untuk membayar sewa kamar di Apartemen Kalibata City dan sebagainya.
"Dari jumlah tersebut, mereka mendapatkan atau disetorkan ke pelaku Rp 100.000, kemudian Rp 50.000 ke joki, kemudian sewa apartemen per harinya Rp 350.000," kata dia.
Awal mula JO terjebak dalam lingkaran praktik prostitusi online
JO yang berlatar belakang sebagai remaja perempuan yang putus sekolah awalnya bertemu dengan salah satu temannya yang juga sebagai tersangka pada 2019.
Kepada JO, tersangka menawari pekerjaan dengan penghasilan yang banyak.
JO pun tergiur dengan ajakan tersebut. Setelah menyetujui ajakan temannya, JO pun ikut ke Apartemen Kalibata City dengan temannya.