Tak hanya itu, ia juga mendoakan keluarga korban agar diberi kekuatan.
"Kami perwakilan dari pemerintah merasa prihatin dan tentunya berharap proses hukum. Semoga diberikan kekuatan," ujarnya.
Juliari pun mengimbau agar ada pengawasan lebih dari pihak orang tua atau terkait supaya kejadian serupa tak terulang.
"Ini tidak boleh terjadi lagi. Harus ada pengawasan lebih. Sekali lagi turut berduka cita," tandas dia.
Permintaan Kak Seto
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto, meminta NF untuk tak dipenjara.
Ia menyarankan agar NF direhabilitasi.
Baca: Kasus Remaja Bunuh Balita, Ibu Korban Sebut Anaknya Pernah Nobar Film Horor Bersama Pelaku
Baca: Bukan Psikopat, Psikolog Forensik Sebut Remaja Pembunuh Bocah Callous Unemotional
Hal ini disampaikan Kak Seto kepada Kompas TV pada Selasa (10/3/2020).
“Kami apresiasi kepolisian. Tapi diimbau untuk tidak menahan pelaku, melainkan memberikan rehabilitasi,” ucapnya.
Rehabilitasi, menurut Kak Seto, diperlukan agar perilaku NF bisa berubah.
Ia juga menjelaskan, aksi kekerasan oleh anak-anak dipengaruhi lingkungan tempat tinggalnya.
Seperti kurangnya pengawasan orang tua, membiarkan anak menyaksikan kekerasan hingga mencontoh.
“Anak bisa melakukan kekerasan hingga menelan korban jiwa diduga karena kurangnya pengawasan orang tua,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta/Bima Putra/Muhammad Rizki Hidayat, KompasTV/Tito Dirhantoro)