Pasalnya, penerapan PSBB adalah hal yang tidak disukai masyarakat, berbanding terbalik dengan penutupan McDonald's Sarinah.
"Sementara ini lawannya McDonald's Sarinah yang sudah 30 tahun beroperasi dan mau tutup untuk selamanya."
"Jadi lebih menarik melihat seremoni penutupannya, karena mereka berpikirnya tidak akan punya kesempatan untuk melihat lagi," ungkap Hudan.
Disamping itu, lanjut Hudan, efek dari melanggar aturan PSBB ini tidak langsung terlihat.
Selain itu, Ia mengatakan masyarakat yang abai pada aturan PSBB, bisa terjadi karena ketidaksadarannya akan bahaya virus corona.
Baca: Penutupan McDonalds Sarinah Malah Diserbu Ratusan Orang, Ada yang Sampai Reuni dengan Teman-teman
"Meski dilakukan PSBB, evaluasi masyarakat akan bahaya corona tidak tampak pada diri mereka, seperti merasa buktinya aku tidak apa-apa," kata dia.
Terlebih, aturan PSBB juga dirasa menghambat kebutuhan diri masing-masing orang.
Di antaranya seperti kebutuhan fisiologis dan sosial yang tidak terpenuhi.
Untuk itu, Hudan mengatakan, kesadaran masyarakat belum tinggi terhadap aturan PSBB.
"Jadi kesadaran masyarakat belum tinggi terkait PSBB."
"Mereka merasa lebih tertarik dengan seremoni penutupan McDonald's Sarinah karena tidak akan ada lagi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)