Rumah kenangan mereka berdua akhirnya dirobohkan dengan bantuan ekskavator.
Polisi mengungkap kronologi pembongkaran rumah konflik antara suami istri di Desa Pengkol, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Kapolsek Somoroto Kompol Nyoto membenarkan bahwa ada rumah yang dirobohkan di Desa Pengkolan, Kecamatan Kauman, karena terjadi perselisihan antara suami istri.
Pembongkaran dilakukan pada pukul 10.00 WIB.
“Pagi itu dilakukan manual, tapi karena sulit dipanggilkan ekskavator,” ujarnya.
Nyoto menambahkan, upaya penyelesaian secara kekeluargaan sudah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Namun, pasangan suami istri berinisial H (35) dan NW (32) itu tetap memilih merobohkan rumah yang dibangun dari hasil kerja H di Korea.
Perselingkuhan diduga melatarbelakangi pembongkaran rumah berbahan beton itu.
“Informasinya seperti itu (selingkuh). Yang laki ini kan kerja di Korea, rumah ini dibangun dari hasil kerja di Korea itu,” ucapnya.
Video dan foto viral itu tersebar di sejumlah grup Whatsapp dan Facebook. Misalnya postingan pemilik akun Facebook, Dadung.
Postingan dengan caption atau keterangan bertuliskan kronologi singkat itu, telah dibagikan lebih 4.700 kali dan mendapat lebih dari 7.400 komentar.
"Pengkol Ponorogo ganaz gaez, Ditinggal kerjo neng Korea sing neng ngomah di openi wong liyo. Bego (excavator) bertindak. (Pengkol Ponorogo ganas gaes, ditinggal kerja di Korea yang di rumah dirawat orang lain)," tulis pemilik akun facebook, Dadung dalam keterangan foto yang ia unggah di halaman facebooknya.
Kapolres Ponorogo, AKBP Arief Fitrianto, ketika dikonfirmasi membenarkan, bahwa ada rumah milik pasangan suami istri yang sudah bercerai, dirobohkan.
Arief menuturkan, tindakan merobohkan rumah tersebut telah mendapatkan persetujuan kedua belah pihak, dan diketahui pihak Desa Pengkol.
"Kalau rumahnya dirobohkan benar, tapi kalau penyebabnya kurang 86, yang jelas mereka sudah bercerai, itu kan harta gono-gini, akhirnya sepakat untuk dihancurkan sama-sama,
mungkin untuk menghilangkan kenangan, kurang jelas alasannya apa, tapi itu sudah melalui kesepakatan antara kedua belah pihak," kata AKBP Arief, ketika dikonfirmasi.