Bahkan ibunya sampai terharu dengan apa yang bisa didapatkan John Kei.
Dia kemudian kembali bekerja di Jalan Jaksa, lalu terlibat kasus pembunuhan di jalan jaksa di tahun 1992.
Dia divonis 5 tahun penjara, dan bebas pada tahun 1995.
Menurut John Kei, setelah ia keluar penjara untuk pertama kalinya, saat itulah kekuatannya mulai terbangun.
Dia jadi memiliki anak buah, dan banyak orang mulai memilih bergabung dengannya.
Hal itu membuatnya jadi seperti pimpinan geng.
Saat itu, John Kei mengklaim bahwa dirinya sudah memiliki pasukan di mana-mana.
Di awal bisnisnya, John Kei paling anti dengan pekerjaan menjaga tempat hiburan.
"Jadi kalau saya ketemu pengusaha, you kasih kerjaan saya kerja. Tapi kalau kerja jadi security saya tidak. Tapi kalau ada kerjaan jadi debt collector, itu pasti saya mau," ujar John Kei.
Makanya kemudian John Kei menggerakan anak buahnya untuk menjadi debt collector.
Ketika bisnisnya makin membesar, John Kei mengatakan punya 500 - 600 orang yang sangat setianya kepadanya.
"Saya punya 500 - 600 orang yang kalau saya suruh pergi ke neraka, mereka pergi ke neraka," ujar John Kei.
Tapi di luar itu, John Kei masih memiliki banyak anak buah lain.
Bahkan, kekuatan anak buah John Kei tak terbatas. Segalanya sesuai kebutuhan John Kei.
"Kalau saya butuh berapa, maka mereka kumpul," ujar John Kei.
2 Jenis Bisnis yang Dihindari John Kei
John Kei juga menceritakan bahwa ada 2 jenis bisnis yang paling dia hindari.
Seingat John Kei, dia hanya pernah terlibat dengan bisnis menyangkut tanah satu kali saja.
Selain itu, selama menjadi bos preman, John Kei ternyata tidak mau menjalankan bisnis narkoba
"Dari dulu saya tidak mau transaksi narkoba," ujar John Kei.
Jadi ada 2 jenis bisnis yang paling ia hindara. Pertama, menyangkut tanah. Kedua, menyangkut narkoba. (*)