"Adegan ke-14 tersangka LAS kembali menanyai pin HP ke korban sebanyak dua kali. Permintaan kedua, korban akhirnya memberikan pin kode HP-nya karena berharap pelaku tidak lagi menusuknya. Namun tak lama korban tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia," kata penyidik.
Pada adegan ke-15, kedua tersangka menutup muka korban dengan baju karena berlumuran darah.
Kaki korban juga diikat tali rafia oleh tersangka DAF dan memindahkan jenazahnya ke dalam kamar mandi.
"Adegan ke-16 tersangka kemudian keluar untuk membeli peralatan mutilasi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah itu korban ditinggal tiga hari di dalam kamar, sampai 11 September. Pada adegan 16 B, pelaku mulai memutilasi korban 12 September dini hari. Di mana tersangka DAF memutilasi kaki kiri dan kanan. Pemutilasian dilakukan di bagian lutut kiri dan kanan, menggunakan pisau daging," papar penyidik.
• Alat Tilang Elektronik di Wilayah Depok Sudah Terpasang
• Warga Bekasi yang Masih Nongkrong di Atas Pukul 21.00 Siap-siap Disemprot Satpol PP
Adegan ke-17, tersangka Laeli menguasai harta milik korban karena sudah mengetahui nomor passwod telepon korban.
Di dalam HP itu ada beberapa catatan penting korban seperti Pin ATM dan lainnya.
Uang korban sempat diambil Laeli di Indomaret Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Adegan ke-18, setelah ambil uang, kedua tersangka pergi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk membeli pisau pemotong daging.
Adegan ke-19, dari Pasar Minggu keduanya ke Mal Graha Cijantung, Jakarta Timur untuk membeli perhiasan emas, menggunakan uang korban.
Pada adegan ke-20, Jumat 11 September mereka memesan kamar di Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan lantai 16 kamar 16 AB.
Adegan ke-21 sampai 23 keduanya membawa koper dan tas berisikan bagian tubuh korban ke kamar aparteman Kalibata City menggunakan taksi online. Di mana koper warna merah muda, disimpan di bagian luar di balkon.
Adegan ke-24, dua tersangka membeli beberapa perlengkapan lagi untuk mutilasi termasuk gergaji besi.
Juga membeli cat pilox putih dan cat lainnya untuk menutupi bercak darah di tembok kamar apartemen.
Adegan ke-25, tersangka membeli koper hitam di Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk bagian potongan tubuh korban.