Dia menerangkan S datang secara tiba-tiba saat pondok pesantren sedang melaksanakan pengajian sekira pukul 17.00 WIB.
S memaksa masuk untuk bertemu KH. Uci Kurtusi.
"Pelaku ingin masuk, namun dicegah oleh santri. Kemudian pelaku keluar dari lingkungan pondok pesantren dengan menggeber sepeda motor," jelaz Fikri saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (27/8/2020).
Kendati demikian, hal tersebut tidak menyurutkan niat S bertemu dengan KH. Uci Kurtusi.
Selang beberapa lama S kembali menyambangi Pondok Pondok Pesantren Al'istiqlalia sekira pukul 19.00 WIB.
"Kali ini dia (S) masuk ingin bertemu KH. Uci namun, terlihat gelagat yang kurang baik, pelaku dibawa ke kantor sekretariat ponpes," ungkap Fikri.
Baca: Kronologi Pria Mengamuk di Ponpes Pasar Kemis, Mengaku Dapat Bisikan, Bersikap Aneh Semenjak di PHK
Saat mediasi di kantor sekretariat, S justru mengamuk dan tetap memaksa untuk bertemu KH. Uci Turtusi.
Keributan antara S dan santri Pondok Pesantren Al'istiqlalia pun tak terelakan lagi sehingga membuat anggota Polsek Pasar Kemis harus turun tangan.
"Pelaku yang diduga depresi tersebut mengamuk sehingga terjadi insiden keributan dengan santri yang ada di lokasi sekretariat ponpes," sambung Fikri.
Kini S sudah diamankan di Mapolsek Pasar Kemis untuk dimintai keterangan atas kejadian yang meresahkan warga tersebut.
S mengaku dapat bisikan dari leluhur, sering bicara sendiri
Lebih lanjut Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi mengatakan S memang diduga kuat depresi.
S mengaku mendapatkan bisikan dari leluhur untuk disampaikan kepada KH. Uci Turtusi.
"Dari keterangan yang bersangkutan, dia mendapat bisikan dari leluhur dan harus disampaikan langsung pesan tersebut," tutur Ade kepada TribunJakarta.com, Minggu (27/9/2020).