"Lalu dari keterangan napi satu selnya yang WNA Singapura, menyampaikan bahwa napi narkoba itu sudah melarikan diri 11 jam lalu," beber Yusri.
Kejanggalan lain, lanjut Yusri, adalah petugas pemantau penjaga menara mengaku sedang tidur, saat napi narkoba asal Cina itu kabur.
Padahal jika tidak tidur, kata Yusri, Cai yang lolos keluar tembok lapas lewat bawah tanah, akan dapat diketahui.
"Kemudian petugas operator yang menjaga CCTV dalam pemeriksaan juga mengaku ketiduran pada saat Cai kabur."
"Sehingga ia tidak melihat kaburnya Cai, yang seharusnya terpantau jelas, jika ia tak tidur," ulas Yusri.
Kejanggalan lainnya, berdasarkan keterangan rekan satu selnya, napi narkoba itu sudah mulai melakukan penggalian di bawah kamar tahanannya sejak 8 bulan lalu.
"Alat yang dipakai menggali napi itu berasal dari peralatan para pekerja yang sedang merenovasi dapur, tak jauh dari kamar sel napi narkoba itu."
"Dalam waktu selama 8 bulan, menjadi pertanyaan jika tidak ada siapa pun bahkan petugas lapas, yang tahu soal penggalian itu."
"Jadi penyidik masih mendalaminya, karena cukup janggal jika tak ada yang tahu," bebernya.
Untuk pengejaran atas napi narkoba yang kabur itu, kata Yusri, tim gabungan yang dibentuk terus bergerak di lapangan.
"Ada lima tim yang bergerak mengejar yang bersangkutan, dan satu tim menyelidiki penyebab kaburnya napi narkoba itu dari lapas, dan melihat ada tidaknya keterlibatan pihak tertentu," terangnya. (*)