News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Korban Begal Pesepeda di Jakarta, Pelaku Langsung Dibekuk

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesepeda saat melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat,Senin (18/1/2021). penggunaan sepeda selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta mengalami kenaikan 4,01 persen. Pesepeda memang semakin banyak saat pandemi corona muncul. Tribunnews/Jeprima

"Kelompok ini juga tidak segan-segan melukai korbannya menggunakan senjata tajam," tuturnya.

Irjen. Pol. Drs. Jhonny Siahaan  untuk mengucapkan terima kasih kepada polisi atas tertangkapnya pelaku jambret yang beraksi hingga membuatnya terjatuh dari sepeda.

Kapolres Metro Jakarta Barat saat menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas pengungkapan kasus begal pesepeda. ( Dok. Polres Jakarta Barat)

Atas tangkapan tersebut Jhonny mengucapkan terima kasih kepada polisi atas tangkapan tersebut.

"Kami dari kementerian LHK terima kasih dan apresiasi kepada Polres Metro Jakarta Barat khususnya Satreskrim yang sudah bisa dengan cepat mengungkap kasus pencurian pemberatan di Jalan Latumenten," kata Johnny di Polres Metro Jakarta Barat

Menurutnya, dari kejadian lalu terlihat bahwa ada modus kejahatan baru yang terorganisir dalam menyasar pesepeda.

Dari tangkapan tersebut, pihaknya memberikan piagam penghargaan kepada Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

"Mohon Pak Kapolres menerima piagam yang diberikan. Demikian yang kami sampaikan, mudah-mudahan Polres Metro Jakarta Barat lebih mantap mengamankan, dan lebih mantap proporsional," ujar Jhonny.

Tanggapan kriminolog

Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan, lokasi yang ramai justru memudahkan pelaku penjambretan melakukan aksinya.

Sebab, modus pelaku penjambretan adalah grab and run atau merampas kemudian lari. Hal ini membutuhkan dua unsur, yakni kecepatan serta dadakan. Unsur dadakan, diperoleh dari situasi yang ramai.

"Unsur dadakan diperoleh dari situasi yang ramai, di mana orang tidak mengira atau menduga akan ada penjambretan," ujar Adrianus seperti dikutip dari Kompas.com beberapa waktu lalu.

Situasi yang ramai juga membuat orang-orang lebih memilih saling menunggu untuk menolong.

Pada akhirnya, banyak orang yang memutuskan untuk tidak menolong korban. Sedangkan unsur kecepatan, diperoleh dari penggunaan sepeda motor.

Kendaraan ini dimanfaatkan oleh pelaku karena cepat dan dapat masuk ke jalan sempit atau gang-gang perumahan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini