Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa saja ditinggal oleh Gerindra dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI mendatang.
Indikasi ini tercium dari sikap Gerindra yang mendukung pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2024 mendatang.
"Kalau Gerindra mendukung Anies, seharusnya Gerindra ngotot direvisi UU itu sehingga Pilkada di 2022," ucapnya, Sabtu (6/2/2021).
Pembahasan soal revisi UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu saat ini tengah dibahas oleh DPR RI.
Dalam draf revisi, DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang bakal menggelar Pilkada pada 2022 mendatang.
Namun, banyak fraksi di DPR RI yang tetap menginginkan Pilkada serentak dilakukan pada 2024 sesuai dengan UU No 7/2017.
Baca juga: Bertemu Prabowo, Anies Diduga Lobi Gerindra untuk Dukungan di Pilkada DKI
Salah satunya ialah Gerindra yang notabene merupakan partai pendukung Anies dalam Pilkada DKI 2017 lalu.
Hal ini pun menuai polemik lantaran banyak pihak yang menilai pengunduran Pilkada DKI ini sebagai upaya menjegal karier politik Anies.
"Sikap Gerindra ini tetap mendukung usulan pemerintah yang ingin Pilkada di 2024," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Artinya saya melihat, Gerindra belum tentu mencalonkan Anies, baik di Pilkada DKI maupun Pilpres," tambahnya menjelaskan.
Terlebih, jika Pilkada DKI digelar di 2024, maka Gerindra sudah tak memiliki ikatan lagi dengan Anies.
Sebab, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta bakal berakhir pada 2022 mendatang.
"Di 2022 Anies sudah beres dan Ariza sudah beres. Artinya Gerindra tidak punya kepentingan lagi terhadap Anies ketika dia sudah tidak menjabat," tuturnya.