News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Kisah Pengiring Musik Pemakaman dari 'Cina Benteng' di Tengah Pandemi Covid-19

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NGIBING - Warga Cina Benteng sedang ngibing lagu Sirih Kuning, diiringi alunan musik Gambang Kromong Nada Baru, pimpinan Muchtar Murim, dalam rangka menyambut perayaan Peh Cun, di Cetiya Koet Goan Bio, Karawaci, Kota Tangerang, Rabu (8/6). Musik tradisional yang lahir dari perpaduan musik Betawi dan Tionghoa ini, sangat disukai warga Cina Benteng yang bermukim di terpian Kali Cisadane, yang kini telah diakui sebagai warisan budaya Betawi yang perlu dijaga dan dilestarikan. Warga Cina Benteng akan merayakan Perayaan Peh Cun pada Kamis (9/6) ini hingga 12 Juni mendatang. WARTA KOTA/Nur Ichsan

Dibedakan dengan ukuran, dari yang terkecil ke paling besar. Dan dari suara yang nge-bass sampai yang paling nyaring.

Sementara itu, warga Kampung Tehyan, Franstans (48) mengenal Goyong sebagai sosok seniman yang kerap dimintai untuk mengisi sejumlah acara.

Satu di antaranya untuk acara pemakaman.

Baca juga: 7 Makanan Tahun Baru Imlek sebagai Simbol Keberuntungan: Ada Pangsit hingga Mie Panjang Umur

Baca juga: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021, Cocok untuk Update Status WhatsApp, Facebook, hingga Instagram

"Biasanya di malam besok mau dimakamin istilahnya malam ngembang," tutur Franstans.

Menurutnya dalam musik untuk pemakaman itu, dibutuhkan sekira tiga atau empat orang.

Tarifnya pun beragam tergantung dari kurun waktu.

Bisa berkisar Rp 1,7 juta sampai Rp 6 juta.

"Bisa cuma sehari, tiga hari, sampai tujuh hari. Ayah saya juga seniman gambang kromong," imbuh Franstans.

Pandemi Membuat Pendapatan Mpe Goyong Berkurang

Di tengah pandemi Covid-19 ini, praktis membuat pendapatan Mpe Goyong berkurang. Sebab, pembeli alat-alat musik produksinya sepi.

"Sekarang corona penjualan alat musik menurun," tutur Goyong.

NGIBING - Warga Cina Benteng sedang ngibing lagu Sirih Kuning, diiringi alunan musik Gambang Kromong Nada Baru, pimpinan Muchtar Murim, dalam rangka menyambut perayaan Peh Cun, di Cetiya Koet Goan Bio, Karawaci, Kota Tangerang, Rabu (8/6). Musik tradisional yang lahir dari perpaduan musik Betawi dan Tionghoa ini, sangat disukai warga Cina Benteng yang bermukim di terpian Kali Cisadane, yang kini telah diakui sebagai warisan budaya Betawi yang perlu dijaga dan dilestarikan. Warga Cina Benteng akan merayakan Perayaan Peh Cun pada Kamis (9/6) ini hingga 12 Juni mendatang. WARTA KOTA/Nur Ichsan (nur ichsan/warta kota/nur ichsan)

Goyong biasanya diminta tampil untuk mengisi acara.

Selain mengiringi pemakaman, juga acara-acara besar seperti ulang tahun beberapa kota, misal di Tangerang.

"Biasa dipanggil ke Bangka, Aceh, dan kota-kota lainnya. Misal kalau ada ulang tahun kota Tangerang juga saya dipanggil," ucap Goyong.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini