Lebih lanjut, David mengatakan bahwa protap di masa pandemi seperti ini harus dipikirkan matang-matang.
"Artinya, antara imun dan isolasi itu dua yang harus kita pikirkan matang-matang. Jangan sampai orang aman dari Covid tapi stres pola pikir. Yang perlu direvisi itu protap saja," ujarnya.
Sementara itu, David yang kecewa lantaran gagal berlibur ke objek wisata curug di Pamijahan, Kabupaten Bogor membeberkan sedikit guyonannya.
"Saya kemarin terakhir baca peraturan Kemenkes soal PPKM ini, PPKM Mikro, itu kan jam makan beroperasi sampai jam 21.00 WIB. ini buat guyonan kita Satgas Covid-19 jangan-jangan Covid keluarnya di jam 21.00 WIB ke atas," jelasnya.
Menurut David, selama restoran dan tempat wisata menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka akan kecil risiko paparan virus tersebut.
"Sebenarnya, selama tempat wisata, rumah makan dia menggunakan kapasitas misalnya 50 orang yang tinggal dikurangi menjadi 25 orang, bergantian saja," tegasnya.
"Selama dia menerapkan protokol kesehatan ketat, yang seleksi ini sebenarnya tempat wisata terkait surat rapid test antigen. Bukan teman-teman Satpol PP. Mereka itu hanya memantau," tambahnya. (tribun network/thf/TribunnewsBogor.com)