Kasus perselingkuhannya beraneka macam, mulai dari pasangan lawan jenis hingga sesama jenis.
Pengungkapan kasus yang terakhir disebutkan malah tak jarang dilakukan Jane.
"Kalau target dari pasangan sesama jenis itu banyak. Udah enggak aneh," katanya enteng.
Tak hanya di dalam kota, ia kerap ditugasi ke luar kota. Bahkan, Jane juga pernah mengungkap kasus sampai ke Negeri Gajah Putih, Thailand.
Dari banyak kasus perselingkuhan, 80 persen target yang ditangani terbukti memadu kasih dengan pelakor.
Menjadi agen rahasia harus tahan banting. Tak ada batas waktu dalam bekerja. Jane mengaku akan stand by 24 jam. Soalnya, sebuah misi datang tanpa mengenal waktu.
"Saya pernah di-call tengah malam. Udah tidur itu. Saya kerjain enggak boleh enggak. Saya pribadi selalu sigap enggak pernah menolak tugas," terangnya.
Tak ada yang tahu
Jane bercerita pekerjaannya sebagai mata-mata tak diketahui orang lain.
Bahkan, keluarga terdekatnya pun tidak ada yang tahu.
Ia betul-betul menjaga privasinya sebagai agen.
Jane saat ini mengaku masih berstatus single. Kekasihnya juga tak tahu apa pekerjaannya.
Bila menikah, mungkin pekerjaan ini akan dipertimbangkan lagi.
Secara pribadi, teman-teman dekatnya menilai Jane adalah sosok yang terbuka.
Namun, ketika berada di dunia mata-mata, Jane berubah 180 derajat.
Ia menjadi pribadi yang tertutup.
"Kalau kumpul sama teman-teman saya terbuka. Kalau ditanya kesibukannya, saya jelaskan lagi sibuk jualan online," terangnya.
Selama tujuh tahun bergelut di dunia agen rahasia, Jane menikmatinya.
Ia menilai menjadi agen rahasia unik dan berbeda daripada pekerjaan lain.
Ia merasa pekerjaannya ini seperti sedang beraksi di dalam film-film hollywood.
"Kayak di film James Bond atau Charlie Angel's. Karena saya hobi nonton film-film action juga," pungkasnya.