Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kasi Intel Kejari) Depok Herlangga Wisnu Murdianto mengatakan sejauh ini pihaknya terus mengumpulkan data terkait dugaan korupsi di tubuh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok.
Satu di antaranya dengan memanggil langsung Sandi Butar Butar, tenaga harian atau honorer Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok yang melaporkan adanya dugaan korupsi perihal pengadaan sepatu PDL.
Sandi melaporkan hal tersebut melalui sosial media yang meminta Presiden Joko Widodo untuk mengusut tuntas adanya dugaan tersebut.
"Kami panggil yang bersangkutan hari ini untuk mengumpulkan data-data, baru sebatas itu. Kalau nantinya tahapan naik ketingkat penyidikan, itu wewenang penyidik nantinya," papar Herlangga kepada wartawan di ruang kerjanya Kejari Depok, Cilodong, Jawa Barat, Rabu (14/4/2021).
Herlangga mengatakan, pihaknya pertama kali mengetahui adanya dugaan korupsi terhadap pengadaan sepatu di Dinas Damkar Kota Depok melalui satu media online pada Februari lalu.
Sekitar awal April ada laporan resmi dari masyarakat terkait hal tersebut yang melaporkan dugaan itu ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejari Depok
"Kami memanggil dengan prosedur sesuai SOP (standar operasional prosedur) untuk mencari titik terang apakah memang benar adanya pelanggaran atau perbuatan melawan hukum," paparnya.
Sejauh ini, Herlangga mengaku pihaknya telah mengumpulkan data dan informasi terkait hal tersebut.
Di antaranya dengan memanggil sejumlah pihak terkait seperti Sandi, dan para pejabat di lingkungan Dinas Damkar.
"Sudah ada 6 orang yang kami periksa, untuk pejabatnya ada setingkat eselon 3. Kalau Kadisnya sejauh ini belum karena memang kami belum memerlukan ke arah sana," tuturnya.
Polres Metro Depok Juga Periksa Saksi
Aparat Polres Metro Depok memeriksa sejumlah pejabat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok terkait dugaan korupsi pengadaan sepatu PDL.
Ada tiga pejabat DPKP Kota Depok yang dipanggil penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Metro Depok.
Sebelumnya, Rabu (14/3/2021) Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok memeriksa sejumlah orang guna dimintai keterangan terkait kasus tersebut.