Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, klaster di Cilangkap ini muncul akibat tradisi silaturahmi yang dilakukan warga.
"Kasus Covid-19 yang ditemukan di Cipayung sementara diduga akibat warga yang melakukan kunjungan silaturahmi lebaran," ucapnya, Sabtu (22/5/2021).
Politisi Gerindra ini pun menyayangkan munculnya klaster lebaran di wilayah tersebut.
Pasalnya, sudah jauh-jauh hari mengingatkan warga untuk tidak melakukan kontak fisik saat bersilaturahmi.
"Pemerintah sudah sampaikan untuk tidak mudik, tidak melakukan silaturahmi, open house, kunjungan lebaran, kunjungan atau menerima tamu selama lebaran, karena berpotensi terjadinya penyebaran," ujarnya.
Namun, nyatanya banyak warga yang tak mengindahkan imbauan dari pemerintah untuk tidak kontak fisik.
Padahal, kata Ahmad Riza Patria, silaturahmi masih bisa tetap dijaga lewat sambungan telepon atau internet.
"Terbukti bagi warga yang melakukan kunjungan silaturahmi terjadi kontak dan akhirnya terjadi penularan," kata dia.
Klaster Lebaran Mulai Bermunculan di DKI, Wagub Ariza: Kami Sudah Imbau
Klaster Lebaran mulai bermunculan di ibu kota, tren peningkatan kasus pun mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir ini.
Kasus terbanyak ditemukan di RT 03 RW 03, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur dengan jumlah warga terinfeksi Covid-19 mencapai 104 orang.
Teranyar, muncul juga klaster lebaran di RT 04 RW 02, Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan jumlah 13 warga terpapar virus corona.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun tak mengelak dan mengakui banyak bermunculan klaster baru penularan Covid-19 di ibu kota.
"Beberapa tempat itu memang salah satunya disebabkan oleh silaturahmi Idulfitri," ucapnya, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Alasan Dibalik Pengaman Ondel-ondel Dilarang Masuk Permukiman RT 004 RW 001 Tanjung Barat
Politisi Gerindra ini menuturkan, Pemprov DKI sebetulnya sudah jauh-jauh hari mengingatkan warga untuk mengantisipasi munculnya klaster lebaran ini.
Warga pun diminta untuk tidak melakukan kontak fisik dan diimbau bersilaturahmi secara virtual lewat sambungan telepon.
Namun, imbauan itu rupanya tak digubris oleh masyarakat yang tetap nekat melakukan silaturahmi dengan cara kontak fisik saat lebaran.
"Kami sudah minta kalau kita lakukan silaturahmi secara virtual/online/daring saja. Tidak perlu berkunjung ke satu rumah lainnya," ujarnya di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan.
"Tapi, masih ada beberapa, termasuk di DKI yang melakukan dan akhirnya kita lihat seperti yang terjadi di Cilangkap," tambahnya menjelaskan.
Guna mencegah kasus Covid-19 terus meluas, Pemprov DKI langsung memperketat pengawasan di daerah-daerah itu.
Micro Lockdown dengan skala di tingkat RT pun diterapkan di wilayah-wilayah dengan angka penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi.
"Pemantauan dan pengawasan terus kami lakukan bersama ormas dan sebagainya, agar masyarakat melakukan protokol kesehatan dan segera melaporkan, termasuk puskesmas keliling melakukan rapid antigen," tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)