"Jika hanya warga biasa yang melakukan pungli atau premanisme tidak mungkin hingga bisa masuk ke dalam pelabuhan dan berlangsung dalam waktu sangat lama."
"Sekali lagi soal pungli dan premanisme bukan hanya warga biasa pelakunya tetapi juga melibatkan setempat, aparat keamanan dan aparat hukum lainnya," ungkap Tigor.
Tigor berharap, Presiden Jokowi mendorong Kapolri dan pejabat publik untuk serius membongkar dan menyelesaikan masalah pungki juga premanisme secara tuntas tanpa harus ditelepon dulu.
"Harap jangan lagi sampai ada dulu laporan masuk ke Presiden Jokowi dan Presiden Jokowi telepon Kapolri atau pejabat publik lainnya baru aparat bergerak," ungkapnya.
Baca juga: Minta Jajarannya Gerak Cepat Tindak Preman Pungli, Kapolri: Kalau Belum Action Saya Akan Tegur!
Jokowi Telepon Kapolri
Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi menelepon Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di sela-sela kunjungan kerjanya.
Jokowi awalnya mendengar curhatan para sopir kontainer di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Kamis, (10/6/2021).
Para sopir mengeluhkan banyaknya pungli dan aksi premanisme di sekitar pelabuhan.
Saat mendengar adanya beberapa sopir yang mengeluhkan maraknya pungli dan premanisme, Jokowi lantas memanggil ajudannya, Kolonel Pnb. Abdul Haris.
Presiden meminta ajudannya itu menghubungi Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui telepon.
Baca juga: Oknum Karyawan Terlibat Praktik Pungli, JICT: Hanya Segelintir
Saat telepon tersambung, Jokowi langsung meminta Kapolri menyelesaikan masalah tersebut.
"Pak Kapolri selamat pagi," sapa Presiden.
"Siap, selamat pagi Bapak Presiden," jawab Kapolri di ujung telepon dikutip dari Sekretariat Presiden.
"Enggak, ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver_kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," jelas Presiden.
"Siap," jawab Kapolri.
"Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar Presiden,
"Siap Bapak," jawab Kapolri.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Theresia Felisiani)