"Itu sama aja kita kasih peluang penyakit ini menyebar, menular. Jangan kasih kampungnya dilewati orang-orang yang tetap nekat melakukan mobilitas tanpa ada keperluan," tuturnya.
Fadil juga menegaskan jika hal tersebut terus dibiarkan maka kemungkinan akibat fatal juga akan diterima oleh masyarakatnya.
"Itu sama aja kita memberi ruang orang menjadi korban sampai dia bisa masuk RS atau fatal bisa meninggal dunia," imbuhnya.
Pihaknya juga telah menyiagakan beberapa personel untuk menjaga jalur tikus. Namun tetap, Fadil meminta peran dari RT RW mengingat jalur tikus di lingkungan warga itu jumlahnya banyak, dan membutuhkan peran penjaga lingkungan yang tidak sedikit.
"Kalau hanya mengandalkan aparatur TNI polri saya kira tidak. Karena kan covid musuh bersama, kalau semua gang dijaga polisi gak mungkin butuh berapa (personel) kita," tukasnya.
Diketahui, petugas gabungan dari TNI-Polri masih menutup jalan menuju Jakarta dari Depok, tepatnya di Jalan Lenteng Agung Jakarta, Selasa (6/7/2021) pagi.
Penutupan dilakukan di masa PPKM darurat Jawa-Bali, tepatnya di sisi flyover Tapal Kuda Lenteng Agung.
Pantauan di lokasi, penutupan jalan menuju Jakarta dilakukan oleh petugas TNI-Polri.
Masyarakat yang tidak bisa menunjukan surat keterangan atau bukan termasuk tenaga medis dilarang untuk melintas, dan diminta untuk putar balik ke arah Depok.
2 kendaraan Panser TNI dan 1 kendaraan taktis Kops Brimob Polri masih disiagakan untuk menutup jalan menuju Jakarta.
Petugas TNI-Polri juga bersiaga menghalau pemotor yang hendak lewat.
Penjagaan kali itu juga dibantu oleh Anggota Brimob. Bahkan, penjagaan kali ini, beberapa Anggota Brimob yang berjaga membawa tembakan gas air mata.
Hingga pukul 09.30 WIB, kendaraan yang melintas di kawasan Lenteng Agung dan tidak mampu menunjukkan dokumen pelengkap diminta putar balik.
Caption: Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kala meninjau langsung titik penutupan PPKM Darurat di ruas jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021).