Kejadian di Cikarang Utara lanjut dia, dapat dijadikan pelajaran bagi orangtua agar tetap mengawasi anak-anak saat menonton video atau konten di media sosial.
Jangan sampai kata Argo, anak-anak terpengaruh konten-konten adegan berbahaya sehingga muncul keinginan untuk menirukan.
"Imbauannya agar orangtua mengawasi, ini kan karena pengawasan yang kurang akhirnya mereka cari perhatian, dia nggak ada kesibukan di rumah ikut-ikutan temennya," ucap Argo.
Untuk warga, diharapkan juga dapat membantu kepolisian jika melihat sekelompok remaja atau anak-anak melakukan adegan berbahaya agar diperingati.
Adapun peristiwa remaja terlindas truk terjadi pada, Minggu (11/7/2021), sekelompok remaja sengaja membuat konten video berbahaya untuk diunggah di akun media sosial.
Mereka menyetop truk bermuatan tanah yang melaju di Jalan RE Mratadinata, Cikarang Utara sambil sebagai temannya merekam aksi mereka.
Namun, pengemudi truk saat itu tidak menghentikan laju kendaraannya saat diadang sekelompok remaja.
Petakan kemudian muncul, sejumlah remaja yang melakukan aksi nekat terlindas truk bermuatan tanah hingga satu diantaranya meninggal dunia.
Argo mengatakan, korban meninggal dunia berinisial FA (13), dia mengalami luka berat di bagian kepala akibat terbentur separator jalan.
"Satu lagi berinisial RA (16), masih dirawat saat ini di rumah sakit karena luka para di bagian pahan hingga pinggang karena terlindas truk," ujarnya.
Cuma gara-gara bikin konten
Diberitakan sebelumnya, remaja berinisial RA (16) mengalami luka serius di bagian pinggang hingga paha akibat terlindas truk tanah, peristiwa itu terjadi akibat ulah nekatnya membuat konten berbahaya Challenge Malaikat Maut.
Kasatlantas Polres Metro Bekasi AKBP Argo Wiyono mengatakan, RA dirawat di Rumah Sakit Cikarang Medika.
"Masih di rawat di rumah sakit, karena lukanya cukup serius akibat kelindas di bagian pinggang sama paha kemaluannya pecah," kata Argo.