Insiden berdarah ini berlangsung di kediamannya, Jalan Nean Saba RT 02 / RW 05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Baca juga: Polisi Teliti Proyektil Peluru dalam Kasus Penembakan Seorang Ustaz di Tangerang
Alif yang masih duduk di kelas 1 SMK ini mengenang sosok ayahnya itu.
Sebelum sang ustaz wafat, Alif sempat perebutan handphone dengan adiknya yang paling bungsu berusia 7 tahun.
'Kemarin saya mau pakai handphone ayah saya, tapi diambil sama adik," ujar Alif saat ditemui Warta Kota di rumah duka, Minggu (19/9/2021).
Namun ayahnya mendekati Alif. Alif pun dirangkul dan diberi uang.
"Saya dikasih uang Rp 50.000 sama ayah, biar saya yang mengalah," ucapnya tampak sedih.
Akhirnya Alif pun mengalah. Dan merelakan ponsel itu digunakan adiknya.
"Tapi saat saya dikasih uang itu, ayah pesan jangan bilang ke ibu," kata Alif sambil menangis sendu.
Mangku, Ketua RW setempat mengungkap sosok Ustadz Armand. Ia menjelaskan korban merupakan Ketua Majelis Taklim Masjid Jami Nurul Yakin.
"Beliau orangnya sangat baik," ujar Mangku saat dijumpai di rumah duka, Minggu (19/9/2021).
Menurutnya korban di mata para tetangga tidak punya masalah. Orangnya saja pendiam.
"Ya tidak banyak omong, sering saling bantu tetangga juga," ucapnya.
Mangku menyebut bahwa Ustaz Armand juga sebagai paranormal. Kerap kali mengobati orang dalam segi spiritual.
"Kalau paranormal sudah lama dijalaninya. Bahkan sejak dia muda," kata Mangku.
Kendati demikian selama pandemi ini korban jarang ada tamu. Sangat sedikit yang berkunjung untuk berobat.
"Sepi tamunya, dia juga sudah beberapa bulan ini sakit. Sakit pada bagian lambung," ungkapnya.
Penulis: Andika Panduwinata
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Keluarga Ustaz yang Tewas Ditembak di Tangerang Sebut Pelaku Berjaket Ojol, Minta Polisi Tangkap