Nama Ganjar kembali memimpin dalam simulasi pemilihan 8 nama capres.
Gubernur Jawa Tengah itu unggul dengan dukungan 28,7 persen, disusul Anies 20,4 persen, Prabowo 13,6 persen, Ridwan Kamil 6,3 persen, Sandi 6,1 persen, dan AHY 4,7 persen.
Dari simulasi tersebut, SMRC melihat adanya tiga nama tokoh yang selalu berada dalam tiga besar calon presiden yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Deni menyimpulkan jika pilpres diadakan sekarang dan pemilih sama-sama tahu ketiga calon tersebut maka dalam simulasi tiga nama ini yakni Ganjar akan dipilih dengan angka 43,9 persen, disusul Anies 24,6 persen, dan Prabowo 21,7 persen.
“Keunggulan tajam Ganjar dalam simulasi ini menunjukan bahwa Ganjar lebih mampu menarik pemilih calon-calon selain Prabowo dan Anies,” kata Deni.
Dengan begitu, kata Deni, Ganjar dapat unggul sangat jauh sementara suara untuk Prabowo dan Anies tidak berbeda signifikan secara statistik.
Hal itu mengingat adanya perbedaan di bawah margin of error untuk sampel yang tahu ketiga nama tokoh tersebut sebesar kurang lebih 4 persen.
"Bila Ganjar tidak maju maka persaingan antara Anies dan Prabowo akan ketat," beber Deni.
Namun jika dilihat dari tren, Anies memiliki peluang yang lebih baik dari Prabowo.
Alasannya Anies lebih mampu menarik pemilih di luar pemilih Prabowo.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rencana Anies Keliling Indonesia Usai Lepas Jabatan, Akankah Jadi Capres atau Cagub DKI di 2024?