News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Nama Jalan Kemal Attaturk

Fahri Hamzah Dukung Wacana Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk: Dipakai untuk Keakraban 2 Negara

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Ia menambahkan, pihak Turki juga hingga kini belum memberikan usulan nama secara resmi.

"Seperti halnya pihak Turki menyerahkan penamaan jalan di Ankara kepada pihak Indonesia, penamaan jalan di Jakarta juga kita serahkan kepada pihak Turki," kata Iqbal, dikutip dari Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Tak Setuju, MUI Usul Jalan Diganti Nama Tokoh Turki Lain: Muhammad Al Fatih 

Wacana pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk menuai kritikan dari berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, menolak pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk.

Menurut dia, Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh yang erat dengan paham sekularisme.

Baca juga: Balas Pemberian Nama Jalan ‘Ahmet Soekarno’, Nama Pendiri Turki Akan Dijadikan Nama Jalan di Jakarta

Atas alasan tersebut, pihaknya mengusulkan nama tokoh besar Turki lainnya, yakni Muhammad al Fatih atau Sultan Mehmed II.

"Karena itu saya ingin menegaskan daripada lebih banyak menimbulkan pro kontra, saya mengusulkan nama Kemal Ataturk ini diganti dengan nama lain yang lebih bagus, yaitu Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II."

"Karena ini nama seorang tokoh yang sangat legendaris, yaitu penaklukan Konstantinopel," jelas Amirsyah, diktutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (18/10/2021).

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftahul Huda (kiri) bersama Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan (tengah) dan Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh dalam konferensi pers terkait Vaksin Zifivax di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Sabtu (9/10/2021). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Amirsyah menambahkan, nama Muhammad al Fatih dinilai sebanding dengan tokoh Soekarno menjadi nama jalan yang ada di Turki.

Soekarno sangat berjasa sebagai tokoh proklamator Indonesia yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Oleh karena itu, dua nama hemat saya adalah equal dibanding dengan Mustafa Kemal Ataturk seorang tokoh yang banyak menimbulkan upaya sekularisasi di Turki," imbuh dia.

Pemerintah pun diharapkan dapat mempertimbangkan usulan nama dari MUI.

Ia juga mengingatkan pemerintah untuk mengambil perhatian dari polemik nama jalan Mustafa Kemal Ataturk ini.

"Indonesia sebagai negara yang menghargai jasa pahlawan, karena itu harus mencari nama-nama sesuai dengan usulan dan aspirasi yang berkembang," jelas dia.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)(Kompas.com/Rahel Narda)

Baca berita lain seputar Polemik Nama Jalan Kemal Attaturk

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini