Bukan Dirut, Anies Copot Direktur Operasional Transjakarta Pasca-Rentetan Kecelakaan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot jabatan Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dari Prasetya Budi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Riyadi mengatakan, pencopotan ini berdasarkan hasil evaluasi demi meningkatkan kinerja direksi PT Transjakarta.
"Ya betul (Prasetya Budi dicopot). Ini hasil evaluasi panjang untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas layanan. Jadi, perlu ada penyegaran," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Walau demikian, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini membantah bila pencopotan ini merupakan imbas dari rentetan kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Ini evaluasinya sudah lama. Kami kan melakukan evaluasi rutin dan berkesinambungan, semua BUMD kita lakukan evaluasi," ujarnya.
Hal ini dikatakan Riyandi merujuk pada hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang tidak merekomendasikan pemberhentian jajaran direksi Transjakarta.
"KNKT tidak rekomendasikan person ya, KNKT merekomendasikan aspek teknis dan keselamatan saja," kata dia.
"Rekomendasi KNKT terkait aspek keselamatan transportasi saja," sambungnya menjelaskan.
Untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Prasetya Budi, Gubernur Anies menunjuk eks Direktur Operasional PT Hutama Karya (Persero) M. Indrayana.
Lantaran tak punya latar belakang transportasi, Riyadi menyebut, ada kemungkinan rotasi jabatan setelah Indrayana bergabung dengan jajaran direksi Transjakarta.
"Jadi nanti setelah pergantian, di sana ada rotasi. Jadi yang megang operasional yang sudah punya pengalaman di transportasi," tuturnya.
Tak Ingin Kecelakaan Berulang Transjakarta Terus Terjadi, KNKT Beri 3 Rekomendasi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi terhadap kasus kecelakaan bus Transjakarta dalam beberapa waktu terakhir.