Saat di lokasi, Asep yang juga sebagai Ketua Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Karawang, mengaku terkejut sebab kontraktor pembangunan jembatan KW 6 dinilai ceroboh.
Karena diduga tidak memperhatikan dari segi kualitas dan konstruksi jembatan.
"Saya datang ke sana kok sungguh luar biasa ya, kontraktor yang katanya sudah mahir, spesialisasinya tapi saya cek kok tanpa ada besi di bawah, amparan besinya tidak ada. Setiap badan jalan harus ada besi keluar dong, ini kok engga ada sama sekali," imbuhnya.
"Ini urusannya masyarakat dan uang negara, jangan mau cari untung besar tapi masyarakat dikorbankan sampai bupati di korbankan. Toh keuntungannya sudah ada dalam pekerjaanya itu ini kan tender dan lelang," ungkap dia.
Asep meminta Dinas PUPR memanggil pihak kontraktor untuk bertanggungjawab atas pekerjaannya tersebut.
Pemkab Karawang dalam hal ini Dinas PUPR diminta juga tidak menggunakan lagi perusahaan kontraktor tersebut dalam setiap proyek pembangunan daerah.
"Selaku masyarakat saya kecewa bangat, saya minta juga pihak aparat penegak hukum (APH) ini coba dicek, bentonnya spesifikasinya dicek. Kalau kepolisian dan kejaksaan tidak bisa, ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk," tandasnya.
Jembatan KW 6 atau Kepuh di Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang ambles.
Padahal jembatan yang menelan APBD Karawang sebesar Rp10 Miliar itu belum satu bulan diresmikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Rabu (29/12/2021) lalu.
Pantauan TribunBekasi.com (jaringan Wartakotalive.com), jembatan itu amblas di bagian sisi dekat saluran irigasi kurang lebih sepanjang 20 meter.
Material jembatan itu yang menempel pada sisi saluran irigasi itu longsor sehingga membuat kontruksi jembatan itu ambles.
Di titik jembatan ambles itu ditutupi terpal biru. Lalu dipasang papan pemberitahuan 'hati-hati ada pekerjaan jembatan'.
Jembatan kini hanya dapat dilalui sepeda motor, untuk mobil tidak bisa melintasi jembatan tersebut.
Di bagian bawah jembatan terdapat tulisan 'Mohon Maaf Jalan Ditutup Total Sampai Selesai Pengerjaan'.
Laporan Reporter: Muhammad Azzam | Sumber: Warta Kota