News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Warga Usia 20-40 Tahun Diminta Kurangi Mobilitas Karena Jadi Penyumbang Covid-19 Tertinggi di DKI 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat usia 20-40 tahun diminta untuk mengurangi mobilitas.

Pasalnya, berdasar kajian terbaru yang dilakukan Dinkes DKI menunjukkan hasil bila di usia 20-40 tahun menjadi penyumbang kasus Covid-19 paling tinggi di Ibu Kota.

"Bukan hanya perkantoran, ya termasuk ya pokoknya rentan usia itu, itu ada di mana-mana kan. Nah itu orang dengan mobilitas yang sangat tinggi," kata Kadinkes DKI Jakarta, Widyastuti di Balai Kota DKI, Kamis (27/1/2022) malam.

Baca juga: Kakek 66 Tahun dan Mobilnya Tercebur Kali Sedalam Enam Meter di Cirendeu 

Baca juga: Omicron di Jaksel Melonjak Terus, Terbanyak di Kebayoran Baru, Wagub Ariza Beri Komentar

Menurutnya tak hanya perkantoran, masyarakat dengan rentan usia tersebut memang perlu memperketat aktivitas.

Sebab, berdasar data pertanggal 27 Januari 2022, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 2.248 kasus dari hari sebelumnya.

Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 16.330 (orang yang masih dirawat/isolasi).

"Perlu digarisbawahi bahwa 15.451 orang dari jumlah kasus aktif (90,9%) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 4.149 orang sehingga total 891.148 kasus, yang mana 3.920 di antaranya (94,5%) juga merupakan transmisi lokal," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat Melonjak, Diskes DKI Telusuri Laporan Warga Mulai Kesulitan Cari RS

Selain itu, untuk kasus varian omicron, dari 2.404 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.095 lainnya adalah transmisi lokal.

 Tak Jadi Penyumbang Tertinggi Covid, PTM Masih Digelar

Dinas Kesehatan DKI Jakarta ungkap faktor lain yang menjadi alasan dibalik masih terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Ibu Kota.

Hal ini menyusul banyaknya desakan dari berbagai pihak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah melonjaknya kasus covid.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan pihaknya membuat kajian terkait dengan hal ini.

Kajian tersebut diberi nama rasio insiden rate. Di mana proporsinya menyasar perkelompok usia dengan rentan per-10 tahun.

Misalnya, dimulai dari umur 0-10 tahun, 11-20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun dan seterusnya sampai di atas 70 tahun.

"Dari proporsi perkelompok umur tersebut tertinggi kasus nya direntan usia 20-50 tahun, paling tinggi 20-40 tahun. 20-30, 30-40 paling tinggi dibanding kelompok usia yang lain. Nah sedangkan di usia sekolah itu tidak lebih tinggi artinya stabil diangka kita, artinya tidak terjadi lonjakan yang tinggi tiba-tiba tapi angkanya stabil," katanya di Balai Kota DKI, Kamis (27/1/2022) malam.

Baca juga: IDI Minta PTM 100 Persen Disetop, Dinkes DKI Lakukan Ini Imbas 90 Sekolah Tutup Karena Covid

Sehingga meskipun terus dievaluasi, penyelenggaraan PTM terbatas tetap mengacu pada data tersebut.

Anak buah Anies ini mengklaim rasio insiden rate tersebut sudah dilakukan sejak 20 Desember 2021 atau jauh sebelum PTM terbatas digelar.

"Jadi meskipun kita evaluasi, kita tetap akan bicara dengan data, dan salah satu upaya DKI adalah melakukan active case finding (ACF) terhadap komunitas sekolah. Dan dalam ACF yang kita lakukan dan tracing di sekolah terdampak ada yang positif, itu angka tertinggi di komunitas sekolah adalah di usia 18 tahun keatas," pungkasnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Gelontorkan Anggaran Buat Kandang Kambing Rp 2,3 Miliar, Ini Penampakannya 

Sebagai informasi, imbas temuan kasus positif Covid-19 sudah ada 90 sekolah yang ditutup sementara.

Data ini berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta ke Pemprov DKI Jakarta.

Adapun untuk sekolah yang ditutup tersebar di 11 Taman Kanak-Kanak (TK), 25 Sekolah Dasar (SD), 30 Sekolah Menengah Atas (SMA), 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 2 di ​Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Namun, untuk total temuan sudah ada 135 kasus positif. Sebanyak 120 diantaranya pada siswa, 9 pada guru dan 6 kasus sisanya pada tenaga pendidikan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jadi Penyumbang Covid Tertinggi di DKI, Masyarakat Usia 20-40 Tahun Diminyta Kurangi Mobilitas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini