"Mereka menawarkan profit 0,5 persen-3 persen per harinya, PT Trans Global Karya dan mengaku perizinannya legal. Mereka juga menawarkan jaminan investasinya aman karena dicover oleh sebuah perusahaan asuransi," kata Textian.
Textian menambahkan, perwakilan korban yang melapor di Polda Metro Jaya berjumlah 15 orang.
Sementara untuk perkiraan total korban berjumlah 20.000 member dengan total omzet Rp 1,5 Triliun.
"Nilai kerugian dari kami yang melapor malam ini kurang lebih Rp400 Miliar. Kalau ditotal seluruhnya yakni 20 ribu member, jumlah kerugiannya mungkin sampai Rp1,5 Triliun," tuturnya.
Owner Viral Blast Global itu dilaporkan dengan pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 3, 4, 5 UU No RI 8 Tahun 2010 tentang TPPU.
Sebelumnya, salah satu owner dari Viral Blast Global, Desmond Wira mengaku jika Viral Blast Global adalah perusahaan investasi bodong. Ia memposting sebuah email yang berisi investasi–investasi bodong yang saat ini tengah marak sangat meresahkan.
“Ini meresahkan, korbannya banyak. Sudah ada bukti kan? dan ada pengakuan dari pihak robot trading sendiri. Laporkan segera pada pihak yang berwajib. Pemerintah kan sudah wanti-wanti juga, sudah masuk daftar illegal bahkan. Tapi, memang nafsu serakah, ingin profit besar tanpa usaha, ya akhirnya begitu (tertipu),” ujar Wira, Kamis (17/2/2022).
Adapun isi dari e-mail Viral Blast tersebut menyebut, Andrew Alister Susanto (Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia/ AP2LI), Rizky Puguh Wibowo, Zainal Hudha Purnama, Minggus Umboh, dan Putra Wibowo memohon maaf kepada para pihak yang telah dirugikan.
“Kami telah melakukan penipuan terhadap uang masyarakat Indonesia melalui penawaran investasi berkedok robot trading oleh perusahaan Thailand Smartavatar.co, ltd. Di sini kami ingin membongkar kebenaran bahwa perusahaan Smartavatar.co, ltd sebenarnya tidak berada di Thailand dan semua polis yang diterima investor merupakan hasil rekayasa,” tulis e-mail yang diposting oleh Wira.
Dikatakan juga, saat ini perusahaan telah ditutup dikarenakan tidak bisa membayar profit yang sebenarnya, tidak pernah masuk ke Voblast maupun DSX yang merupakan broker buatan Viral Blast yang dirancang oleh Rizky Puguh Wibowo, Zainal Hudha Purnama, dan Minggus Umboh.
Tak hanya itu, Viral Blast Global juga menjalin kerja sama dengan beberapa klub sepakbola Liga Indonesia, di antaranya Persija Jakarta, PSS Sleman, Madura United dan Bhayangkara FC.
Namun, Persija Jakarta telah menghentikan sementara kerja sama dengan salah satu sponsornya yang juga ternyata perusahaan robot trading bodong, Viral Blast Global.
Informasi ini disampaikan manajemen Persija di laman resmi perusahaan pada Sabtu, 19 Februari 2022 kemarin.
"Manajemen Persija memutuskan untuk memberhentikan sementara kerja sama dengan salah satu sponsor tim, yakni Viral Blast Global. Saat ini manajemen masih menunggu perkembangan terbaru terkait kasus yang menimpa perusahan investasi tersebut," ungkap manajemen Persija dalam pernyataan resminya.