"Harga daging naik terus dari tempat pemotongannya," sambungnya.
Ia menyebut, biasanya kenaikan harga terjadi menjelang hari raya hingga Rp 150.000 per kilogram.
Anton menambahkan, rencananya para pedagang daging sapi akan melakukan mogok dagang pada Senin (28/2) hingga Rabu (2/3) mendatang.
"Saya baru dapat info (mogok dagang) hari ini. Harapannya kalau memang jadi mogok harus serempak sih," tukas Anton.
Mengutip laporan harian dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga daging sapi di Kota Depok berada di angka Rp 127.500 per kilogram.
Antisipasi Kenaikan Harga Daging Sapi Jelang Puasa, Sudin KPKP Jakbar Bakal Gelar Operasi Pasar
Pedagang daging sapi di seluruh pasar wilayah Jakarta Barat mulai mengeluhkan kenaikan harga menjelang bulan Ramadhan.
Akibat kenaikan harga, para pedagang harus menjual lebih mahal demi mendapat keuntungan.
Menanggapi keluhan itu, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat mengaku bakal memantau harga pangan khususnya daging sapi.
Kasudin KPKP Jakarta Barat, Iwan Indrianto menjelaskan, kenaikan harga jelang hari keagamaan dinilai wajar.
"Tapi kenaikan masih wajar, biasanya kenaikan antara Rp 120.000 atau 140.000 per kilogram," katanya, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Ikuti Jejak Perajin Tahu dan Tempe, Penjual Daging Sapi Juga Berencana Mogok Jualan, Ini Alasannya
Menurut Iwan, setiap tahunnya terjadi kenaikan harga daging sapi di pasar mencapai Rp 150.000.
Namun ia belum tahu kenaikan harga daging sapi di tahun ini karena bulan puasa masih kurang dari dua bulan lagi.
Tapi untuk antisipasi, Sudin KPKP Jakarta Barat akan berkoordinasi dengan Dinas terkait dan BUMD Ketahanan Pangan.
"Bakal ada operasi pasar biasanya kalau ada kenaikan kita koordinasikan dengan Dinas, Dinas nanti ada kerjasama dengan BUMD pangan atau badan Ketahanan Pangan itu kewenangan sudah ada di Dinas," jelasnya.
Iwan menambahkan, jika terjadi kenaikan daging sapi di pasar, maka akan ada subsidi yaitu daging sapi frozen atau yang sudah dibekukan.
Sebab, selama ini masyarakat banyak memilih daging segar, tapi harganya cukup mahal jika bulan puasa dan jelang lebaran.
"Nanti kewenangan ada di Dinas, kita menyampaikan saja ke Dinas untuk bisa dilakukan pangan murah, gelar pangan murah," ujarnya.
Baca juga: Ini Penyebab Kenaikan Harga Daging Sapi dan Solusi untuk Mendag
Sebelumnya, dua bulan sebelum puasa Ramadhan, pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga.
Pedagang daging sapi, Hamid mengaku setiap malam harga daging sapi naik sekira Rp, 2.000.
"Sudah hampir dua bulan ini, harganya naik, awalnya Rp, 120 ribu sampai Rp, 125 ribu, sekarang sudah Rp, 140 ribu perkilogramnya," kata Hamid saat ditemui, Senin (21/2/2022).
Hamid melanjutkan, kemungkinan sampai hari raya Idul Fitri 2022 nanti harga daging akan terus mengalami kenaikan.
Baca juga: Pedagang Minta Pemerintah Gerak Cepat Atasi Kenaikan Harga Daging Sapi
Hal itu ia katakan setelah berkaca pada puasa tahun lalu yang terjadi kenaikan harga sekira Rp, 150.000-160.000 perkilogram.
Para pembelinya mengeluhkan kenaikan daging setiap harinya dan Hamid tidak bisa berbuat banyak.
Sebab, ia hanya seorang pedagang yang tidak bisa mengatur atau menurunkan harga daging sapi.
"Ya kami juga pedagang harga segitu sangat susah ngejualnya, biasanya pembeli dapat harga sekian, kok sekarang segini, pasti malas belinya," ucap dia. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)