TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pengeroyokan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama masih berusaha diungkap Polda Metro Jaya.
Polisi masih berusaha mengungkap motif pengeroyokan tersebut.
Sebanyak lima pelaku yang terlibat ditangkap.
Sementara polisi akan memeriksa satu saksi lagi.
"Sudah dilayangkan surat panggilannya terhadap Azis Samual. Panggilan sebagai saksi," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat saat dihubungi, Senin (28/2/2022) kemarin.
Terkait hal tersebut, Haris Pertama angkat bicara.
Dikutip dari Kompas.com, Haris Pertama mengaku tak mengenal Azis Samual, kader Partai Golkar yang diperiksa Polda Metro Jaya sebagai saksi kasus pengeroyokan.
Haris mengaku tidak mengenal dan belum pernah berkomunikasi dengan Azis, meski berada dalam partai politik yang sama.
Baca juga: Sudah 7 Jam Azis Samual Masih Diperiksa Polisi Terkait Kasus Pengeroyokan Ketua KNPI Haris Pertama
"Saya juga Partai Golkar, tapi saya tidak kenal, tidak pernah ada perdebatan dengan dia. Chat-chat-an sama Azis Samual saja saya tidak pernah. Bingung saya," ujar Haris saat dikonfirmasi, Selasa (1/3/2022).
Namun, di satu sisi Haris baru menyadari bahwa seluruh tersangka pengeroyok dirinya memiliki nama belakang yang sama dengan Azis, yakni Samual.
Haris pun tidak mengetahui secara pasti apakah ada keterlibatan Azis Samual dalam kasus pengeroyokan terhadap dirinya maupun motif penyerangan tersebut.
"Ternyata semua tersangka marganya Samual. Nah ini ada apa ? Twit saya di medsos tidak pernah ada yang menghina atau (menyerang) pribadinya dia. Saya juga tidak ada perdebatan di Partai sama dia," ungkap Haris.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Ketua KNPI Haris Pertama Masuki Babak Baru, Politisi Golkar Azis Samual Diperiksa
Sementara itu Kombes Tubagus Ade Hidayat belum membeberkan lebih rinci soal keterlibatan Azis dalam kasus pengeroyokan yang terjadi di Restoran Garuda Cikini pada Senin (21/2/2022) lalu.
Ia hanya menyebut pemeriksaan Azis masih dari bagian penyidikan dari 5 tersangka yang sudah diamankan.