"Setengah 12 minta duit saya kasi Rp20 ribu, saya kurang tahu semalem dia pergi bawa motor apa enggak," kata Nurdin kepada wartawan.
Baca juga: Tak Cuma Tempeleng, Pria Mengaku Polisi Juga Pamer Senpi dan Bawa Kabur SIM serta STNK Driver Ojol
Baca juga: Detik-detik Perampokan di BJB Fatmawati, Karyawan Diminta Tiarap hingga Pelaku Lepaskan Tembakan
Nurdin setelah itu tidak lagi memantau keberadaan anaknya, dia baru mendapatkan kabar mengejutkan sekira pukul 02.00 WIB.
"Saya dapat kabar dari temannya, anak saya sudah tergeletak enggak sadar belum tahu udah meninggal apa belum akhirnya saya suruh bawa ke rumah sakit," jelas dia.
DA kata Nurdin, mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan dada. Dokter rumah sakit terdekat merujuk korban ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.
"Luka di bagian kepala terus sama dada akhirnya dirujuk ke RSUD Kota Bekasi nah disitu anak saya udah dinyatakan meninggal," ucapnya.
Informasi terbaru, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tawuran hingga menyebutkan satu orang korban jiwa.
Remaja di Bekasi Tewas saat 2 Kelompok Bentrok, Nurdin Yakin Anaknya Jadi Korban Salah Sasaran
Tawuran dua kelompok remaja di Jalan Raya Tambun Utara, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi telan korban jiwa, Selasa (5/4/2022) dini hari.
Korban diketahui berinisial DA (14), orangtua meyakinkan putranya bukan bagian dari pelaku tawuran melainkan korban salah sasaran.
Hal ini disampaikan Nurdin ayah korban, anaknya bukan tipikal remaja nakal yang suka melakukan aksi tawuran sebagai sarana mencari jati diri.
"Kalau menurut saya salah sasaran, karena anak saya Alhamdulillah enggak pernah yang namanya ikut tawuran," kata Nurdin kepada wartawan.
Baca juga: Kebakaran di IRTI Monas Bersumber dari Api Cemburu, Wagub DKI, Damkar dan Polisi Ikut Turun Tangan
Baca juga: Bareskrim Ungkap Ayah Indra Kenz Pernah Terima Aliran Dana, Tapi Uang Itu Tak Disita, Kenapa ?
Nurdin menyebutkan, putranya merupakan lulusan pesantren dan dikenal sebagai sosok mandiri.
"Anak saya kan pesantren, rajin ngaji juga, belom pernah anak saya tawuran, enggak pernah keluar rumah, apa-ap sendiri nyuci motoe sendiri," ujarnya.
Saking mandirinya, DA bahkan kerap memasak sahur untuk orangtuanya.