Lebih lanjut dia mengatakan dirinya datang ke vihara ini bersama kakak dan kerabatnya.
Ani menjelaskan dirinya awalnya tidak tahu ada rangkaian upacara Waisak di Vihara Sleeping Buddha.
Ani beserta kakaknya awalnya berniat melakukan sembahyang biasa. Namun, kata dia, ternyata Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat melaksanakan upacara persyaan Waisak.
“Karena kebetulan kita juga gatau di sini ada perayan. Tapi karena ini hari Waisak kita di sini ketemu, kebetulan sekali,” tuturnya.
Sementara umat lainnya, Herman, datang dari Cimone, Karawaci, Tangerang, Banten.
Dia bersama keluarga sengaja menyambangi Vihara Buddha Dharma dan 8 Phosat untuk beribadah sekaligus berwisata.
“Kita memperingati hari Waisak untuk mensicikan hati kita kepada sang Buddha,” ujar Herman.
Dia pun mengaku senang bisa kembali mengikuti upacara perayaan Waisak secara langsung. Sebab sebelumnya, pandemi Covid-19 turut membatasi kegiatan Ibadah.
Pria 41 tahun ini berharap upacara Waisak dapat terus dilakukan seperti sedia kala.
“Ya bersyukur tahun ini kita bisa merayakan dengan hidmat. semoga tahun kedepannya bisa lancar kaya gini lagi,” katanya.