Awalnya, warga yang terpapar itu mengalami meriang, bercak merah, hingga badan terasa ngilu.
"Untuk warga kita ini, pada saat itu memang sakitnya sama, ciri-cirinya sama. Dia mengeluarkan bintik-bintik, dia kadang ngilu, demam," ujarnya.
Atas hal tersebut, beberapa warga berobat ke puskemas dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya.
Tenaga kesehatan dari Suku Dinas Kesehatan yang mengetahui itu kemudian menelusuri penyakit yang menyerang warga.
"Ada beberapa orang juga (yang berobat), karena orang yang berobat itu kedetect lah sama pihak puskesmas," kata dia.
Kendati demikian, pihak puskesmas tak melaporkan ihwal penyebab pasti sakit yang diderita oleh warganya itu.
Warga Diberi Jebakan, 50 Tikus Terperangkap
Sementara itu, Kementerian Kesehatan sempat datang ke rumah warga tersebut pada Selasa (30/5/2022) pagi.
Kedatangan mereka untuk mengambil sampel dari puluhan tikus yang terperangkap.
Total ada sebanyak 50 tikus yang terperangkap lewat jebakan perangkap kandang tikus.
"Sehari sebelumnya dikasih kandang jebakan dari pihak Dinas, terus dikasih tahu caranya, cara menangkap tikusnya dalam keadaan hidup," kata dia.
"Tikus itu hidup semua dan itu ada tikus luar dan dalam lingkungan sini. Kami diberi 110 kandang," sambungnya.
Adapun pengambilan sampel tersebut adalah untuk mengetahui penyebab sakit warga Gang Melati 1 RT 08 dan 10 RW 02.
"Tikus yang diambil sampel itu mulai dari darahnya, ginjalnya sampai disuntik juga sebelumnya dan ada juga jantungnya yang diambil," kata dia.
Saihu mengatakan, hasil pengambilan sampel dari tikus itu akan keluar selama satu minggu ke depan.
"Kita menunggu hasilnya itu seminggu dari IPB. Jadi dari pihak puskesmas kami pun belum bisa menyatakan kalau itu virus yang ditularkan oleh tikus," ujarnya.
"Hingga dari pihak IPB-nya memberikan hasil lab itu, baru kita akan kedepannya bertindak bagaimana kita mengantisipasinya," sambung dia. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)