Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Survei The Centre for Strategic and International Studie (CSIS), Yuri Okta mengatakan hal yang paling mempengaruhi pembentukan koalisi antar partai dalam Pilkada Jakarta 2024 mendatang adalah faktor figur calon gubernur dan wakil gubermur.
"Jadi bukan isunya, bukan partainya. Saya rasa ini hard dalam konteks sistem presidensial dengan multi partai atau pilgub, pemilihan wali kota dengan banyak partai. Dimana kadang masyarakat melihat banyak partai itu malah jadi bingung, bukan malah jadi mengerti persoalan" jelas Yuri di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Duet Sahroni dengan Airin untuk Pilgub Jakarta Dapat Restu dari Surya Paloh dan Airlangga Hartarto?
Hal ini juga, tambah Yuri, disebabkan oleh partai-partai yang biasanya selalu fleksibel untuk meloncat ke mana saja dan pindah koalisi dan merapat pada figur yang maju dalam pilkada.
"Makanya kita lihat faktor figur itu tinggi sekali, 65,9 persen. Jauh melampaui faktor koalisi, isu politik dan dukungan organisasi masyarakat tertentu. Jadi faktor figur adalah hal yang paling penting," ucap Yuri.
Untuk faktor lainnya capai angka relatif kecil yaitu untuk faktor koalisi partai hanya capai angka 20,6 persen, faktor isu politik 7,1 persen, dan faktor dukungan organisasi masyarakat tertentu 1,8 persen.
Sehingga hal tersebut nanti akan juga akan berlanjut jadi pengaruh terhadap kondisi-kondisi politik seperti apa yang akan terjadi pada pilkada Jakarta mendatang.
Hasil rilis survei ahli CSIS yang dibeberkan Yuri ada beberapa faktor yang jadi pengaruh.
Pertama faktor presiden baru yang akan tentukan peta politik Jakarta.
Kedua adalah kondisi pasangan calon berdasarkan variasi ideologi politik menguat.
Faktor ketiga adalah kombinasi pasangan calon berdasarkan variasi suku akan menguat.
"Jadi faktor figur itu paling penting. Kemudian nomor dua, ahli juga memperkirakan faktor presiden terpilih dalam pilpres 2024 akan mempengaruhi peta pemilihan gubernur Jakarta nanti," tegasnya.