TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya tengah memburu 2 pelaku pengeroyokan terhadap wartawan Papua Pos, Firdaus P. Pangaribuan.
Diketahui, Firdaus dikeroyok di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022) kemarin hingga tewas.
Zulpan menuturkan kasus tersebut ditangani Polres Metro Jakarta Timur dan satu pelaku telah ditangkap.
"Ada dua orang lain masih DPO dan masih kita kejar," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
Menurutnya, kejadian tersebut berawal ketika pelaku buang air kecil di depan halamannya.
Sayangnya, kata dia, niat baik dari korban pun tak diterima dengan baik oleh pelaku sehingga menimbulkan pengeroyokan.
"Karena rasa kesal ditegur oleh korban karena buang air kecil di tempat halamannya. Jadi, itu yang membuat pelaku mengeroyok korban," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wartawan asal media Papua Pos tewas diduga akibat dikeroyok di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022) kemarin.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan yang Menewaskan Wartawan Papua Pos, Ayah Pelaku Masih Diburu
Diketahui wartawan itu bernama Firdaus P. Pangaribuan. Ia diduga mengalami tindakan pengeroyokan hingga meninggal dunia di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (19/7/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.
"Korban berjenis kelamin laki-laki, wartawan Papua Pos," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).
Zulpan menjelaskan, kasus ini terungkap berkat laporan seorang saksi yang mendatangi Polsek Kramat Jati. Kedatangan saksi itu untuk melaporkan kejadian pengeroyokan di hari yang sama pada pukul 07.30 WIB.
Saksi itu melaporkan jika korban dikeroyok hingga tewas dan jenazahnya telah berasa di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Polisi langsung mendatangi mendatangi TKP untuk melakukan pengecekan. Di lokasi, polisi mendapati saksi lainnya yang kebetulan melintas dan menyatakan melihat korban tengah dipukuli oleh beberapa pelaku.
"Saksi lain melihat korban sedang dipukuli oleh para pelaku. Namun, para pelaku mengira jika saksi itu hendak membantu korban sehingga saksi ini dikejar oleh para pelaku, dan saksi berhasil menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong," tutur Zulpan.
Setelah melarikan diri, saksi tersebut kembali ke lokasi TKP. Di sana, ia melihat korban sudah terluka parah di bagian wajah dan dibawa ke RS Polri.
"Sedang dibawa ke RS Polri oleh pihak keluarga korban dan dalam perjalanan korban meninggal dunia," ucap Zulpan.
Hingga kini kepolisian masih menyelidiki peristiwa pengeroyokan wartawan dari media asal Papua tersebut. Kasus ini tengah diselidiki Polsek Kramat Jati dibantu Polres Metro Jakarta Timur untuk mengejar para pelaku.
"Diduga pelaku tiga orang tidak dikenal, dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Timur," tutup Zulpan.