"Si S bilang si Eni enggak-enggak aja ternyata nikah sama dia (AS). Bohong nih kita dibohongin sama dia," ujarnya menirukan perkataan korban.
Kabar gosip itu sampai juga ke telinga AS.
Kuping AS jadi mendadak panas dan emosinya tiba-tiba mendidih.
AS pernah bertemu dengan S lalu meludahinya.
Namun tidak kena.
Sampai suatu ketika pada Jumat (19/8/2022) lalu, S yang bekerja sebagai kuli cuci baju bertemu kembali dengan AS saat menaiki sepeda di jalan.
Pelaku kemudian memanggil S ke dekat masjid, tempat AS mengontrak.
"Lalu si korban diludahi. Si ibu itu marah lalu ditariklah kerah baju si pelaku. Cekcok lagi terus diludahi lagi," lanjutnya.
Saking emosinya, AS sampai mengeluarkan pisau dan mengancam S.
Keributan itu kemudian dilerai oleh salah satu warga yang biasa meminta sumbangan amal jariyah.
Setelah kejadian itu, S melaporkan kepada Mad Sani yang baru selesai salat Jumat.
"Dia nemuin saya katanya mau lapor polisi. Saya bilang ada masalah apa? Lalu cerita lah dia," tambahnya.
Kasus itu sempat dimediasi pihak kelurahan.
Pelaku pun sudah mengakui perbuatannya.
"Tapi si ibu tetep enggak mau damai. Karena katanya orang tersebut sudah banyak bikin ulah," pungkasnya.