TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPRD DKI Jakarta mengusulkan 3 nama calon penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Bawedan yang habis masa jabatannya.
Mereka di antaranya Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar, dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali.
Terkait pengusulan namanya tersebut Heru Budi Hartono mengatakan bahwa prosesnya masih panjang.
“Masih panjang prosesnya,” kata Heru Budi Hartono kepada Tribunnews, Rabu, (14/9/2022).
Menurut Heru Budi Hartono masih ada proses lanjutan dari pencalonannya oleh DPRD DKI.
Calon Pj Gubernur akan diproses di Kemendagri sebelum kemudian ditentukan oleh Presiden Jokowi.
“Masih jauh kan masih diproses di Kemendagri,” katanya.
Merujuk surat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang ditujukan kepada DPRD DKI Jakarta, tiga nama calon PJ Gubernur DKI Jakarta paling lambat harus sudah dikirimkan pada 16 September 2022 atau satu bulan sebelum masa jabatan Anies Baswedan habis.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga sudah menyatakan calon Pj Gubernur DKI yang diajukan ke Presiden Joko Widodo nantinya berjumlah enam orang.
Adapun, enam nama calon itu akan diusulkan dua pihak, tiga dari DPRD DKI Jakarta dan tiga dari Kemendagri.
M Taufik: Heru Budi Hartono dan Marullah Nyaris Punya Semua Kriteria Jadi Pj Gubernur DKI
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah menyurati DPRD DKI soal usulan nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.
Mendagri minta DPRD menyiapkan 3 nama calon dengan batas waktu penyerahan 16 September 2022, atau sebulan sebelum masa jabatan Anies Baswedan berakhir pada 16 Oktober.
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, M Taufik mengungkap sejumlah nama yang masuk dalam pertimbangan dirinya.
Antara lain Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, serta Deputi IV KSP Juri Ardiantoro.
Menurut Taufik, beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh sosok Pj Gubernur DKI adalah paham soal Jakarta, paham pemerintahan di lingkup ibu kota, punya kompetensi, serta punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Menurut saya harus memenuhi beberapa kriteria yang pertama adalah paham soal Jakarta kedua paham soal pemerintahan DKI jakarta punya kompetensi yang keempat punya kedekatan dengan Presiden," kata Taufik kepada wartawan, Jumat (9/9/2022).
Baca juga: REKAM JEJAK Marullah Matali, Sekda DKI yang Kini Jadi Calon Kuat Pengganti Anies Baswedan
Dari kriteria-kriteria tersebut, Taufik menyebut sosok Heru Budi Hartono yang paling paham soal Jakarta.
Heru juga dinilai punya kedekatan yang lebih dengan Jokowi.
"Dari 3 nama yang berkembang Heru menurut saya paham soal Jakarta karena dia pernah, paham soal pemerintahan DKI Jakarta," ungkapnya.
Heru juga dipandang punya kompetensi mengelola pemerintahan di DKI dan punya kedekatan dengan Presiden.
Mengingat, Heru lama berkarier di Pemprov DKI dengan menduduki jabatan Wali Kota Jakarta Utara pada 2014, dan mengemban posisi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI.
"Jadi kalau ngomong kriteria itu, menurut saya yang paling mumpuni sebenarnya adalah Heru," ujar mantan Wakil Ketua DPRD DKI.
Namun menurut Taufik, sosok yang memiliki peluang cukup besar adalah Sekda DKI Marullah Matali.
Pasalnya selain punya kompetensi yang sama dengan Heru, Marullah punya 4 kriteria yang sebelumnya ia jabarkan.
"Sekda punya 4 kriteria, tapi Heru menurut saya lebih dekat," kata dia.
Baca juga: BREAKING NEWS: DPRD DKI Putuskan 3 Calon Pj Gubernur Jakarta Pengganti Anies Baswedan
Di luar nama Heru dan Marullah, Taufik menyebut nama Juri Ardiantoro. Namun Juri dinilai tak punya pengalaman mengelola Pemprov DKI.
"Juri tidak punya pengalaman mengelola Pemprov DKI Jakarta. (Tapi) Juri punya kedekatan juga dengan Jokowi," pungkasnya.
Sebagai informasi, 3 nama calon ini akan disandingkan dengan 3 nama lainnya yang dipilih Kemendagri. Satu nama calon terpilih akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo untuk menjabat Pj Gubernur DKI.