TRIBUNNEWS.COM - ERP adalah singkatan dari Electronic Road Price.
Secara keseluruhan, ERP merupakan jalan berbayar yang sudah diterapkan di beberapa negara berkembang dan maju.
Penggunaan sistem ERP ini sebelumnya telah diterapkan di berbagai jalan ibu kota Singapura.
Selain itu ERP juga telah diterapkan oleh negara Stockholm, Swedia; hingga London, Inggris.
Sejumlah negara yang menerapkan ERP tersebut memiliki tujuan untuk mengurangi kemacetan.
Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat transportasi sekaligus Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan.
Baca juga: Respon Ditlantas Polda Metro Jaya Terkait Wacana Jalan Berbayar atau ERP di Ruas Jalan DKI Jakarta
"Dan terbukti kebijakan itu berhasil mengatasi memecahkan kemacetan di kotanya itu," tutur Azas pada Rabu (11/1/2023), dikutip dari Kompas.com.
Metode jalan berbayar dalam ERP diberlakukan untuk pengguna kendaraan bermotor seperti mobil melewati jalan yang sudah diterapkan teknologi tersebut.
Dikutip dari laman garuda.kemdikbud.go.id, apabila ERP diterapkan dengan biaya yang tinggi, maka masyarakat akan beralih ke kendaraan umum yang relatif lebih murah.
Dengan adanya ERP ini akan membuat pengendara harus menentukan apakah akan meneruskan perjalanannya melewati area itu dengan membayar estimasi biaya yang telah ditentukan saat itu.
Atau lebih memilih mencari jalur lain, bisa juga mencari alternatif dengan mengunakan moda transportasi lain yang diijinkan untuk melewati area tersebut.
Oleh sebab itu, penerapan ERP akan menimbulkan sejumlah manfaat serta dampak bagi sejumlah pihak.
Adapun manfaat dan dampak dari penerapan ERP yakni sebagai berikut:
Baca juga: Azas Tigor Dukung Penerapan Jalan Berbayar di Jakarta: Supaya Lebih Efektif Atasi Kemacetan
Manfaat dan Dampak Penerapan ERP