Saat itu pula, Riyadi menduga terjadi pembunuhan di dalam kontrakan tersebut. Ia bersama suami korban kemudian mengaku menghubungi ke polisi.
"Terus kami ke Polres, minta temenin didobrak, kata polisi bukan ranah mereka, kami diminta ke kelurahan sama ke bhabinkamtibmas," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Suami Korban soal Temuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi, Curiga saat Lihat Adukan Semen
Keduanya kembali bersama anggota bhabinkamtibmas ke lokasi. Saat itu, ia melihat adukan semen di halaman depan telah berkurang cukup banyak. Riyadi kemudian mengetuk pintu kontrakan. Namun tak ada seorang pun yang keluar.
"Pas balik lagi sama bhabinkamtibmas, lah adukan semen sudah berkurang banyak. Saya ketok terus, tapi enggak ada orang. Padahal saya yakin itu pelaku ada di dalam," kata Riyadi.
Anggota Bhabinkamtibmas tak mengizinkan Riyadi dan suaminya mendobrak pintu rumah sebelum mendapatkan izin dari keluarga pelaku. Saat menunggu, ia melihat lampu beserta AC kontrakan dinyalakan pada malam hari.
"Saya tungguin sampai malam. Logikanya kalau rumah kosong, semen enggak habis. Terus lampu dan AC enggak nyala. Eh pas malam nyala dua-duanya. Berarti pelaku ada di dalam dong dari tadi," tuturnya.
Keduanya baru mendapatkan izin mendobrak pintu pada pukul 22.00 WIB. Saat itu, polisi mendapati pelaku P telah tergeletak bersimbah darah di dalam kontrakan dengan luka sayat di tangan kiri.
Selain itu, terdapat gundukan coran di bawah tangga yang diduga dijadikan lokasi untuk mengubur korban menggunakan material adukan semen. Motor yang digunakan kedua korban juga terdapat di lokasi.
"Baru pas pintu didobrak, benar,ada pelaku sudah tergeletak banyak darah. Sama ada gundukan semen. Baru dibongkar semen itu tadi pagi," ujar Riyadi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan terduga pelaku berinisial P sudah menghuni rumah kontrakan tempat ditemukannya dua mayat perempuan sejak tahun 2019.
Hengki menjelaskan, hubungan terduga pelaku P dengan salah satu korban merupakan rekan kerja di sebuah toko material dan bahan bangunan.
"Inisial H (korban) kenal dengan yang sudah meninggal inisial P, dia bekerja sebagai buruh karyawan toko material tidak jauh dari sini," ujar Hengki.
Ketua RT setempat bernama Purwo Darmanto mengatakan, sosok P tinggal seorang diri di rumah tersebut. Aktivitasnya selama ini terlihat wajar, sebagai warga pengontrak dia terbilang cukup aktif di lingkungan tempat tinggal.
Baca juga: VIDEO 2 Jasad Wanita yang Dicor di Bekasi Ditemukan, Terduga Pelaku Tewas dalam Perjalanan ke RS
"Aktif biasa sih normal, di lingkungan kalau pas lagi arisan dia ikut arisan, kerja bakti ya kerja bakti," kata Purwo.