TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Ngadenin (63) hanya bisa mengurut dada pasrah atas nasibnya yang memprihatinkan.
Rumahnya di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, ini dikurung bangunan hotel.
Bagian depan, samping hingga belakang rumah telah berdiri dinding menjulang bangunan hotel empat lantai.
Akses satu-satunya memasuki rumahnya hanya menyisakan saluran air atau got.
Ngadenin mengaku sudah tinggal di lokasi tersebut sejak 1999 atau 24 tahun silam.
Saat itu dia menempati lahan dan rumah tepat di pinggir jalan raya.
"Saya kan tadinya di depan pinggir jalan, saya beli saya bangun (rumah dan warung sate)," kata Ngadenin dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Kisah Warga Bekasi Terpaksa Lewat Got Selama 3 Tahun akibat Akses Rumahnya Terkepung Tembok Hotel
Dia membeli lahan tersebut dari seorang pemilik tanah yang merupakan warga asli di lingkungan setempat.
Selang beberapa lama kemudian, pemilik tanah menjual lahannya di sekitar rumah Ngadenin ke pengusaha hotel.
Ngadenin kemudian terpaksa pindah dan kembali membeli tanah dan rumah di lokasi bedekatan, hanya saja tidak lagi tepat di pinggir jalan.
Rumah inilah yang kemudian dikurung bangunan hotel.
Pemilik lahan ternyata menjual tanah di sekitar rumahnya tanpa menyisakan sedikit pun akses jalan.
"Ini semuanya dulu kan memang yang punya itu satu orang, saya beli di sini awalnya ada jalan, katanya sudah diwakafkan, tapi akhirnya dijual semua ke hotel sama jalannya saya gak tahu," terangnya.
Selain Ngadenin, terdapat dua orang tetangganya yang bernasib serupa.