Jawaban-jawaban yang dilontarkan Putri menegaskan apa yang disampaikan para tetangga bahwa wanita itu mengalami depresi semenjak ditinggal mati kedua orangtuanya.
Tetangga dekat yang mengenal Putri sejak kecil, Ramlah Harahap (74) mengatakan, apa yang diucapkan wanita sebatang kara itu bualan semata.
Menurut Ramlah, Putri mulai sering melantur semenjak ditinggal mati ibunya selepas tahun 2015.
"Pertama masih bagaimana begitu, paling kalau datang, saya tanya, kamu ngapain, dia jawab lagi ngobrol sama bapak, padahal bapaknya sudah nggak ada," ucap Ramlah.
Ramlah mulai menaruh curiga saat Putri mengaku melihat ayahandanya yang telah menigggal dunia.
"Itu saya curiga kan, dia bilang bapak di pojok," ungkapnya.
Putri sebelumnya mengaku sudah pernah berkeluarga dan dikaruniai tiga orang anak.
Hal itu juga dibantah oleh Ramlah, yang menjelaskan bahwa Putri tidak pernah menikah dan semasa hidupnya pengangguran.
"Tidak pernah (ke luar negeri), dari waktu masih ada ibunya juga. Dia dulu ada yang mauin, dia bilang pacarnya orang luar negeri tapi nggak pernah saya lihat," kata Ramlah.
"Dia tidak pernah kerja, dia nganggur. Belum pernah berkeluarga juga," sambung Ramlah.
Di tengah kondisi Putri yang diduga depresi dan telah tinggal bertahun-tahun di rumah hampir rubuh, kebutuhan sehari-hari wanita itu masih diperhatikan Ramlah dan beberapa tetangga lain.
Selama ini, Putri rutin mendapatkan bantuan kebutuhan pokok dari tetangga hingga salah satu gereja dekat rumahnya untuk bertahan hidup. (Tribun Network/ger/wly)