"Iya udah lama sih enggak ada syuting-syuting lagi. Saya enggak perhatikan juga kalau itu soal film itu (film dewasa). Soalnya syutingnya kayak beneran tuh film beneran," ucapnya.
"Iya kalau di dalam saya enggak perhatiin sih, sore aja. Pagi enggak ada. Syutingnya biasa aja enggak ada yang aneh-aneh, kalau ada aneh-aneh pasti masyarakat rame sih, karena enggak ada makannya dicuekin aja," sambungnya.
Namun, M tidak mengetahui jika ada penggerebekan oleh polisi terkait pembuatan film dewasa di ruko tersebut.
"Enggak pernah lihat (ada polisi). Enggak lihat juga (ada garis polisi di ruko tersebut) baru tahu ini," jelasnya.
Sementara itu, satu studion lainnya bernama Studio KBB yang tak jauh dari lokasi Karya Bintang Studio tidak menunjukan adanya aktivitas pembuatan film.
Dari lokasi tersebut, hanya ada tempat percetakan yang disebut sudah beroperasi sejak 2018 lalu.
Warga sekitar juga mengaku tidak mengetahui jika ada studio KBB tersebut karena tidak pernah ada yang melakukan kegiatan syuting.
Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar rumah produksi film dewasa di kawasan Jakarta Selatan.
Dalam hal ini, ada sebanyak 5 orang berhasil ditangkap dengan meraup keuntungan hingga Rp500 juta selama setahun lamanya beroperasi.
Kelima tersangka diketahui berinisial I sebagai prodused, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound enginering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
Para tersangka ini sudah memproduksi kurang lebih 120 film dewasa dengan mendistribusikannya ke tiga website yakni https://kelassbintangg.com/, https://togefilm.com/, dan https://bossinema.com/ dengan durasi rata-rata 1 - 1,5 jam setiap filmnya.
Tercatat, sudah ada 10 ribu pengguna yang mau menikmati film-film dewasa tersebut.
Para pengguna ini mendapatkan pilihan tarif untuk menikmati film dewasa tersebut.
"Adapun jenis atau tarif yang ditawarkan (ke pengguna), ada yang paket berlangganan 1 hari dengan membayar Rp 50 ribu, 1 minggu bayar Rp 150 ribu, 1 bulan Rp 250 ribu, 1 tahun Rp 500 ribu," ucap Ade Safri.