"Siska dibayar Rp 10 juta untuk satu film," kata Siskaeee.
Dari bayaran tersebut Siskaeee kemudian mendapatkan paksaan untuk mengikuti kemauan dari produser dan sutradara dalam setiap adegan film syur.
Sehingga dipastikan oleh Siskaeee jika beberapa adegan syur tersebut tidak tercantum dalam skenario yang diterimanya.
"Kalau merasa dijebak sih tidak ya. Bukan dijebak tapi saya lebih ke dipaksa ketika kita syuting di situ tuh sebenernya kita mengikuti script dan naskah, tapi ketika syuting tuh dipaksa untuk melakukan adegan yang tidak ada di script atau naskah," ujar Siskaeee.
Tahu jika beberapa adegan jauh dari skenario yang telah dirancang, Siskaeee sempat menolak untuk melanjutkan adegan panas tersebut.
"Oh saya udah mau pulang. Saya bisa ditanyakan ke talent-talent yang lain di Keramat Tunggak, saya satu-satunya talent yang tidak ingin lanjut syuting saat itu karena dipaksa untuk beradegan di luar script," ujarnya. (Tribun Network/abd/oji/wly)