Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatat kasus cacar monyet/monkeypox (mpox) di seluruh Indonesia sebanyak 57 orang dengan jumlah temuan terbanyak di Provinsi DKI Jakarta.
Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Farchanny Tri Adryanto di DKI Jakarta saja ditemukan 42 kasus.
"DKI Jakarta (42 kasus), Banten (enam kasus), Jawa Barat (enam kasus), Jawa Timur (dua kasus), dan Kepulauan Riau (satu kasus). Seluruh penderita kasus cacar monyet yang terkonfirmasi adalah laki-laki," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (24/11/2023).
Pemerintah saat ini berkoordinasi erat dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang membidangi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Selain cacar monyet, kasus HIV diketahui cukup banyak ditemukan di Jakarta dibandingkan daerah lain.
Melonjak di Jakarta Barat
Khusus di DKI Jakarta, kasus cacar monyet di wilayah Jakarta Barat mengalami penambahan dari empat kasus, kini naik menjadi delapan kasus dan tersebar di enam kecamatan.
"Delapan kasus Jakarta Barat, sekarang diisolasi di rumah sakit," kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).
"Udah ada di enam kecamatan, cuma satu atau dua gitu aja sih. Yang paling banyak kayak Cengkareng dua gitu, kayak Grogol Petamburan satu," imbuhnya.
Erizon menyebut, peta sebaran cacar monyet tidak terlokalisir, melainkan tersebar bebas.
Menurutnya, dari delapan kasus yang ada di Jakarta Barat, ada satu warga yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Sementara tujuh sisanya tidak.
"Cuman apakah ada kaitan luar negerinya dengan ini, enggak, karena cuma satu dari delapan ya," jelas dia.
Baca juga: Satu Pasien Cacar Monyet di RSCM Meninggal Dunia, Punya Riwayat HIV Positif
Sehingga, Erizon menyebut jika cacar monyet yang kini menyebar itu, menular secara lokal. Karena itu dia menyarankan agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tiap harinya.