Ketua RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Yacob, mengatakan P merupakan seorang penganggur yang menyewa rumah di lingkungannya.
Sebelumnya P bekerja sebagai sopir, tetapi berhenti sehingga perekonomian keluarga bertumpu pada D yang bekerja sebagai karyawan swasta.
"Tadinya supir, sekarang menganggur. Kalau istrinya kerja, tapi enggak tahu di mana," ungkapnya, Rabu (6/12/2023).
Baca juga: Penemuan 4 Jasad Anak di Jagakarsa, Posisi Berjajar di Kamar, Korban Sudah Tewas Lebih dari 2 Hari
Diduga motif pembunuhan dan KDRT ialah masalah ekonomi lantaran P sudah menunggak pembayaran rumah kontrakan.
"Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar," lanjutnya.
Tetangga korban, Titin Rohmah (49), mengatakan P menganiaya istrinya di dalam rumah pada Sabtu (2/12/2023) yang mengakibatkan D muntah darah.
Tubuh D juga penuh luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kasus penganiayaan terungkap saat adik D yang berinisial I mendatangi rumah kontrakan.
"Jadi waktu KDRT, pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor, dipanggil enggak keluar, pas ditendang pintu, istrinya lagi digebukin Pak Panca (terduga pelaku)," tuturnya.
Dugaan kasus KDRT telah dilaporkan kepada Polsek Jagakarsa.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Curhatan Panca di Laptop Diduga Sebelum Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Kecewa Berat dengan Istri
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim/Rr Dewi Kartika H)