"Kami harap ini cepat segera selesai. Kami sudah jelaskan kepada penyidik sehingga nama baik beliau bisa sesegera mungkin diselesaikan dan beliau bisa kembali memberikan kontribusi terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia," tutur dia.
Menurut Faizal, laporan polisi soal dugaan pelecehan seksual itu telah mendiskreditkan Edie.
Baca juga: Dinonaktifkan Jadi Rektor UP karena Diduga Terlibat Pelecehan, Pengacara Edi Toet: Merugikan Kami
Ia juga menilai tuduhan bahwa Edie telah melecehkan dua staf kampus merupakan bentuk pembunuhan karakter.
"Sehingga ini merupakan juga pembunuhan karakter bagi klien kami yang seharusnya klien kami dengan prestasinya masih bisa melanjutkan untuk proses selanjutnya," ujar dia.
Ia juga menyebut ada politisasi dalam kasus dugaan pelecehan seksual ini.
"Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor, sebagaimana sering dialami di pilkada dan pilpres. Jadi ini yang menjadi catatan besarnya," ucap Faizal.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 3 Jam Diperiksa, Rektor Universitas Pancasila Nonaktif Klaim Punya Bukti Patahkan Tuduhan Pelecehan