Tyo, warga sekitar mengatakan, sebelum A menganiaya sang ibu, rupanya sempat terjadi aksi kejar-kejaran.
A yang disebut mengalami gangguan jiwa itu mulanya diajak ibunya untuk berobat.
Namun, A terus menolak hingga terjadilah aksi kejar-kejaran dan pembacokan.
"Cuma kata sih ibunya mau ngajakin berobat, karena dia (pelaku) agak agak ada gangguan. Pokonya dia udah berapa kali berusaha bunuh diri," jelas Tiyo, Selasa (9/4/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Tak hanya sekali, rupanya A kerap melakukan kejadian serupa.
Tyo bahkan menyebut warga sekitar juga pernah dikejar A yang membawa senjata tajam.
Berutung, kata Tiyo warga yang dikejar tidak sampai dilukai karena berhasil selamatkan diri.
Sebelum terjadinya aksi pembacokan itu, Tyo mengatakan pada malam harinya, A dan S sempat cekcok.
"Dari semalem juga sudah ada keributan sih di rumahnya (sama ibunya). Stress juga sih orangnya (pelaku)," tegasnya.
S yang kesehariannya berjualan daging sapi di pasar itu mengalami luka cukup parah di bagian jari.
Sebab, pelaku melakukan pembacokan menggunakan dua golok yang dipegang di tangan kanan dan kiri.
Tyo menyebut, S dikabarkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
"Sebelum polisi dateng sudah diperiksa ke Rumah Sakit Cengkareng. Cuma sih kabar terakhir meninggal katanya," ungkapnya.
Meski begitu, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Pria yang Tega Bacok Ibu Kandungnya di Cengkareng Diduga Mengalami Gangguan Jiwa
(Tribunnews.com/Linda) (Wartakotalive.com/Miftahul Munir)