Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indra Pratama, penghuni rumah di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Jakarta Selatan tempat tewasnya anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT akhirnya buka suara.
Indra mengatakan Brigadir RAT sudah berada di rumah tersebut sepekan terakhir dengan tujuan untuk berlibur.
"Kurang lebih hampir seminggu, dia main tujuannya. Betul (mau liburan)," kata Indra kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (27/4/2024).
Indra mengaku memang sudah kenal lama dengan Brigadir RAT.
Bahkan, dia menyebut korban beberapa kali pernah singgah ke rumah Indra.
Namun, dalam hal ini Indra memastikan tidak ada hubungan keluarga dengan korban.
"Kerabat juga bisa dibilang temen, suka dateng ke rumah, ya udah," ungkapnya.
Namun, Indra mengaku sedang tak berada di rumah saat Brigadir RAT nekat menghabisi nyawanya.
"Saya lagi berada di luar kebetulan. Kosong, tidak ada saya," ucapnya.
Kesaksian Istri
Novita Husain, istri almarhum Brigadir Ridhal Ali Tomi, tidak percaya suaminya tewas bunuh diri di Jakarta Selatan (Jaksel).
Novita mengaku sangat mengenal betul bagaimana karakter suaminya itu.
"Kalau ada yang bilang almarhum bunuh diri saya tidak percaya karena saya sangat tahu sifatnya seperti apa. Almarhum sangat sayang anak-anak jadi tidak mungkin dia berbuat seperti itu," ujar Novita, Jumat (26/4/2024).
Perempuan yang akrab disapa Osin ini mendapatkan informasi suaminya bunuh diri dari bosnya yang ada di Jakarta.
"Bosnya yang telepon katanya Ali bunuh diri di dalam mobil. Saya kaget tapi sampai saat ini kami keluarga tidak percaya," tandasnya.
Dia juga mengungkapkan beberapa kali ingin memperjelas insiden yang menimpa suaminya itu dengan meminta bukti.
"Saya sudah coba minta bukti foto atau video cuma bos itu tidak berikan katanya bisa syok melihat keadaan Ali," tuturnya saat ditemui Tribumanado.co.id.
Keterangan berbeda soal tujuan Brigadir Ridhal disampaikan istri korban, yakni Novita.
Menurut Novita, sebelum pergi ke Jakarta dari asal mereka di Manado, Sulawesi Utara, suaminya pamit untuk urusan kerjaan.
Baca juga: Rumah Lokasi Tewasnya Brigadir RA di Jaksel Disebut Milik Mantan Menperin Fahmi Idris
"Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta," ujar Novita.
Namun, ia enggan menyebut nama bos suaminya itu.
"Mohon maaf," sambungnya.
Ia juga menambahkan bahwa sebelum dikabarkan meninggal dunia, suaminya sempat curhat soal pekerjaan.
Dari curhatan itu, diketahui Novita, bahwa suaminya tak nyaman lagi bekerja dengan bosnya.
"Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ. Saya tidak tahu apa maksudnya," ungkapnya seperti dikutip dari Tribunnewsbogor.