AARN diketahui telah melangsungkan akad nikah dengan LS pada Maret 2024 lalu.
Rencananya, AARN dan LS akan menggelar resepsi pernikahan pada Minggu (5/5/2024).
Akibat kasus ini, resepsi pernikahan keduanya pun batal digelar.
"Tersangka baru mau menikah, ijab kobul di bulan Maret dan rencana tanggal 5 Mei besok mau resepsi. Makanya dia ke Palembang mau melaksanakan resepsi," kata Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Gurnald Patiran pada Kamis (2/5/2024).
Mendengar kabar bahwa suaminya ditangkap polisi, LS (27) yang merupakan istri pelaku memutuskan untuk membatalkan resepsi pernikahan.
Kabar pembatalan resepsi ini dibenarkan pemilik Wedding Organizer (WO), LD.
LD mengaku LS meminta uang resepsinya dikembalikan.
"Sekitar jam 8 malam saya ditelepon terus oleh LS. Karena sibuk akhirnya sekitar pukul 21.30, LS datang ke rumah pak. Saya pun sempat kaget, ini terpaksa dibatalkan LS karena calon pengantin pria terjerat kasus pembunuhan," ungkapnya.
Uang DP Resepsi Hasil Rampasan
Tak disangka, AARN berencana menggelar resepsi pernikahan menggunakan uang hasil rampasan dari korban.
Berdasarkan keterangan pemilik Wedding Organizer (WO), LD, pihaknya sudah menerima uang sebesar Rp40 juta.
Uang tersebut untuk membayar gedung hingga baju pengantin.
"Mereka datang memakai WO dan sudah melakukan pembayaran sebesar Rp 40 juta ke saya untuk sewa gedung Rp 18,5 juta dan sisa untuk perlengkapan yang lain seperti baju pengantin dan pelaminan," kata LD pihak WO.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Anita K Wardhani/Abdi Ryanda Shakti/Galuh Widya Wardani/Nanda Lusiana Putri)