Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan AR sempat diajak Neneng berhubungan badan, namun AR menolak karena bau badan.
"Pada saat itu ibunya tertarik dengan sopir, ibunya mengajak sopirnya untuk melayani dia, tapi sopirnya menolak karena alasannya si ibu postur tubuhnya tidak menarik," ungkapnya, Kamis (23/5/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Neneng kemudian mengajak HR tidur di kos AR.
Di kos tersebut, Neneng memperbolehkan AR berhubungan badan dengan anaknya sambil direkam.
Baca juga: Neneng Beli Obat Penggugur Kandungan untuk Putrinya Pakai Uang KJP dan Zakat Fitrah Lebaran
"Karena bau badan (Neneng) yang tidak membuat tertarik si sopir, akhirnya mereka tidur bersama. Sopirnya melakukan hubungan suami istri dengan anaknya, dan dilihat si ibu, dan direkam," tuturnya.
Saat diperiksa, Neneng mengaku merekam adegan asusila karena takut dengan pacar anaknya.
Kesaksian Neneng berbeda dengan pengakuan AR.
Perekaman adegan asusila dilakukan di kos AR dengan menggunakan handphone Neneng.
Cara Neneng Bantu Upaya Aborsi
Neneng sengaja ingin menggugurkan kandungan anaknya lantaran HR hamil di luar nikah dan masih SMA.
Wanita yang berstatus janda itu baru mengetahui anaknya hamil pada April 2024.
Sejak saat itu, Neneng melakukan berbagai macam cara agar untuk menggungurkan kandungan HR, mulai dari memberi ramuan hingga nanas muda.
Baca juga: Neneng Sempat Ajak Pacar Anaknya Berhubungan Badan, Rekam Adegan Asusila untuk Kepuasan Pribadi
Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil hingga usia kandungan HR menyentuh 7 bulan.
Neneng kemudian meminta tolong temannya, NA (55) untuk membelikan obat aborsi di Pasar Pramuka dan memberikan uang Rp2 juta.
Selama dua hari berturut-turut, HR dipaksa meminum obat aborsi hingga anaknya lahir pada 6 April 2024 dini hari.