TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kronologis lengkap penikaman imam musala Muhammad Saidi (71) hingga tewas di Kebon Jeruk, Jakarta Barat akhirnya terungkap.
Pelaku bernama Galang ternyata sudah merencanakan penikaman tersebut.
Pemuda berusia 22 tahun tersebut tega menikam Saidi hingga tewas karena dipicu dendam lama.
Peristiwa penikaman bermula sejak 2 tahun lalu. Saat itu, Galang yang bekerja sebagai satpam di Pasar Kedoya menjalin ikatan cinta dengan cucu korban berinisial A.
Perkenalan Galang dan cucu korban bermula dari Pasar Kedoya. Diketahui cucu Saidi berinisial A bekerja di toko emas yang ada di Pasar Kedoya.
Hingga akhirnya, Galang pun memberanikan diri datang ke rumah Saidi untuk bertamu.
Namun, Galang justru merasa sikap Saidi dingin saat itu.
Baca juga: Polisi Tembak Tersangka Penusuk Imam Musala di Kebun Jeruk, Berupaya Kabur Saat akan Ditangkap
"Saat bertamu, pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan yang kurang baik menurut pelaku atau terkesan merendahkan pelaku," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (24/5/2024).
Tak jelas tindakan atau perlakuan korban yang membuat pelaku merasa direndahkan saat itu.
Galang hanya menceritakan bila sikap Saidi saat itu cenderung mendiamkan dirinya saat bertamu.
Selain itu, korban pun kurang merestui niatan pelaku untuk menjalin hubungan dengan cucunya.
Tak hanya itu, cucu korban pun diketahui sudah memiliki teman dekat.
"Selain karena dari pihak korban juga tidak menyambut baik niatan dari si pelaku untuk menjalin hubungan dengan cucu korban, diketahui juga bahwa cucu korban tersebut ternyata sudah memiliki pasangan ataupun teman dekat yang lain," ungkap Syahduddi.
"Sehingga atas dasar itulah pelaku merasa sakit hati dan kecewa," lanjut dia.