Gaji tiap bulan dipakainya untuk foya-foya.
Nyaris tiap malam, Alvero bersama WNI pegawai situs judi lainnya yang bekerja di Filipina berangkat ke diskotik.
Setelah puas pesta minuman keras, Alvero seringkali membayar perempuan tuna susila untuk memuaskan nafsunya yang sudah di ubun-ubun.
Pada akhirnya, Alvero pulang ke Indonesia tanpa membawa apapun kecuali penyesalan.
"Nggak ada sih, nggak bisa beli apa-apa dari kerja di situs judi, karena kesalahan gua sih," kata Alvero kepada TribunJakarta.com, Rabu (19/6/2024).
"Gua tiap di sana, tiap gajian buat dugem, foya-foya, main cewek, karena di sana cewek-ceweknya gampang semua. Jadi akhirnya gua berada dalam lingkaran setan semua," kelakarnya menyesal.
Berawal dari Frustasi Pengangguran
Pria lajang berusia 27 tahun itu mengaku terpaksa bekerja di situs judi karena sudah frustasi mencari pekerjaan di Jakarta.
"Di Jakarta ini gimana ya, kerja susah, persyaratan juga banyak banget, harus ini lah, itu lah, jadi orang mikirnya kayak, frustasi gitu," katanya.
Sebagai seorang lulusan SMA, ia sempat bekerja di beberapa tempat, termasuk menjadi pekerja gudang di salah satu perusahaan jasa pengiriman di Jakarta Timur.
Namun, ketika pandemi Covid-19 merebak, Alvero kena getahnya.
Perusahaan tempat Alvero bekerja harus melakukan pemecatan kepada sejumlah karyawan, termasuk dirinya.
"Habis itu gua nyari kerjaan ke sana ke mari, nggak ada kerjaan sama sekali," kata dia.
Alvero yang sedang kesulitan mencari pekerjaan tiba-tiba dihubungi temannya.
Ia ditawari bekerja di situs judi online, dengan tugas mencari orang untuk membuat akun.